LKKS



Minggu, 28 November 2010

ALUMNI SMAN 7 JAKARTA GELAR BHAKTI SOSIAL DI KUNINGAN


Keluarga besar Alumni SMAN 7 Jakarta (Sevenist Club) bekerjasama dengan Koordinator Kegiatan Kesejahtraan Sosial (K3S) kabupaten kuningan, Minggu 28 November 2010 menggelar acara bhakti sosial ke-4 bertema “Satukan hati” bertempat di Gedung Olahraga Ewangga kabupaten Kuningan.
Acara bhakti sosial ”Satukan Hati” dengan mengangkat filosofi “Bersama-sama, kita satukan hati dan daya, mencapai kerja yang lebih besar” diisi dengan kegiatan pengobatan umum gratis, bedah minor, khitanan massal serta pembagian sembako ditujukan untuk 1000 orang penerima bantuan yang tersebar dari 32 kecamatan se-kabupaten kuningan.
Turut menghadiri bupati kuningan H. Aang Hamid Suganda,S.Sos, Wakil bupati kuningan Drs Momon Rochmana, MM, Ketua DPRD H. Acep Purnama, SH,M.H, Ketua TP PKK kabupaten Kuningan Hj Utje Ch Suganda sekaligus ketua K3S kuningan, Dandim 0615 Letkol Arm. Mulyono serta kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja kabupaten kuningan Drs. Dian Rachmat Yanuar, MSi.
“Maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini yaitu selain untuk mempererat silaturahmi juga dalam rangka meningkatkan kepedulian dan kebersamaan dalam berbuat kebajikan untuk membantu meringankan beban masyarakat melalui bentuk nyata kepedulian sosial dan mengenal kabupaten kuningan lebih dekat khususnya potensi wisata” Papar Drs. Dian Rachmat Yanuar, MSi selaku ketua panitia.
Menurutnya, guna memperlancar kegiatan ini pihaknya telah berkoordinasi serta melibatkan tim sevenist club yang terdiri-dari tim dokter berpengalaman dalam praktek bedah, pengobatan umum ditambah dengan personil pendukung dan pihak K3S sendiri yaitu pengurus K3S, pengurus TP.PKK, PMI, tim medis/tim dokter dan mitra kerja K3S lainnya.
Sementara itu H. Utje Ch Suganda selaku Ketua K3S kabupaten kuningan menyampaikan selamat datang pada para alumni SMAN 7 Jakarta serta menyambut baik diselenggakannya kegiatan bhakti sosial tersebut.
Menurutnya, terpilihnya kabupaten kuningan sebagai tempat untuk pelaksanaan baksos merupakan pilihan tepat, peran serta aktif organisasi sosial yang dalam hal ini alumni SMAN 7 Jakarta sangat diperlukan dalam mendukung pencapaian keberhasilan pembangunan.
Hal senada juga diungkapkan Bupati Aang, Beliau mengatakan gagasan mulia diadakannya bhakti sosial ini merupakan ajang mempererat tali silaturahmi diantara keluarga besar alumni 7 jakarta sekaligus dapat berbuat sesuatu yang berharga bagi sesama.
Bupati Aang berharap dengan terselenggaranya kegiatan bhakti sosial ini dapat menjadi inspirasi bagi komponen atau organisasi lainnya untuk senantiasa mengedepankan semangat solidaritas serta kepedulian terhadap sesama.
Lebih lanjut beliau mengatakan, keberadaan kontribusi pilar partisipan yang diprakarsai oleh keluarga besar alumni SMAN 7 Jakarta serta K3S kabupaten kuningan sangat sinergis dengan kebijakan strategis pemerintah kabupaten kuningan dalam sektor pembangunan sosial yaitu memprioritaskan penanganan masalah kesejahtraan sosial. (bn)

Sabtu, 28 Agustus 2010

K3S Kuningan Berikan Santunan bagi Anak Yatim Piatu


Tiada Kebahagian yang kami dapatkan selain saling mengingatkan dan terus menggali, menemukan, menerapkan dan berbagai. Selamat menunaikan Ibadah Saum semoga amal ibadah kita di Bulan Ramadhan ini bisa menjadi amal yang sholeh serta mensucikan hati dan jiwa kita. Sehingga Insya Allah menjadi Fitri kembali.
Demikian untaian kata yang tertulis dalam secarik kertas yang tersimpan pada bingkisan anak yatim piatu. Yang diberikan Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Hj. Utje Ch. Suganda melalaui kegiatan rutin dalam rangka silaturahmi Ramadhan 1431 H dengan panti sosial/pontren yang memberikan pelayanan bagi anak yatim piatu di Kuningan. Bertempat di Aula Pendopo, Jum’at (27/8). Dengan menghadirkan sebanyak 150 orang anak.
Raut muka bahagia bercampur haru begitu tampak dari anak-anak tersebut. Disaat menerima bingkisan yang berisikan makananan mulai beras, gula, minuman penyegar dahaga, teh, kue dan lainnya. Tidak sampai disini mereka juga bersama-sama mendengarkan tausiyah dari KH. Abdulah Dunun. Kemudian dilanjutkan dengan buka bersama.
Menurut Ketua K3S Kab. Kuningan, Hj. Ut je Ch. Suganda, melalaui kegiatan ini dapat membantu meringankan beban para pengurus panti terutama di dalam menghadapi Bulan Suci Ramadhan. Dan juga terjalinnya koordinasi yang baik antara yayasan dalam menangani Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) untuk terwujudnya kesejahteraan sosial.

Dia juga menjelaskann, kegiatan ini bersentuhan dengan kebutuhan primer masyarakat menjelang Hari Raya Idul Ftri 1431 H. Kaiatan dengan hal itu, peran serta organisasi sosial merupakan salah satu elemen kemitraan yang akan menjadi prasyarat. Dalam mencapai keberhasilan pembangunan daerah dengan segala keunggulan keberhasilan maupun tantangannya. Sejalan dengan
visi Kabupaten kuningan, Kuningan lebih sejahtera berbasis pertanian dan pariwisata yang maju dalam lingkungan lestari dan agamis tahun 2013.
“Saya berkeinginan, hendaknya Bhakti sosial ini berdampak pada penerimaan utuh dari objek atau sasaran yang hendak dicapai. Sehingga nantinya akan tercapai komunikasi epektif, dimana nilai positif dari silaturahmi ini dapat mengakomodir segala partisipasif sesuai sasaran yang dikehendaki masyarakat,”tutur Utje Ch. Suganda yang memiliki kepekaan sosial ini.
Dia juga menambahkan, bahwa hal ini dapat diterapkan, mengingat keberadaan para anak-anak panti asuhan merupakan “moral force” yang masih jauh dari kemungkinan menyimpan tujuan semacam pamrih atau tuntutan.
Sementara itu Ketua panitia pelaksana Baksos, H. Sobana mengatakan, kegiatan K3S ini rutin dilakukan tiap tahun dalam rangka silaturahmi Ramadhan 1431 H dengan panti sosial/pontren yang memberikan pelayanan bagi anak yatim piatu di Kuningan. “Untuk saat ini sasarannya meliputi 15 orsos / panti asuhan dengan jumlah 150 orang anak dan pengurusnya,”sebutnya.
Disamping itu, meningkatkan komunikasi dan peran serta Orsos / panti asuhan dalam mendukung program pembinaan PMKS dan PSKS terutama masalah anak asuh panti sosial oleh K3S kab. Kuningan.
Tak lepas juga H. Sobana menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini, mulai dari Bupati Kuningan, Ketua K3S, ketua Orsos se Kab. Kuningan, pengurus K3S . Dan teristimewa kepada anak-anak panti asuhan & pontren dan lainnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kab. Kuningan Drs. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., Assisten Kesra & Pembangunan Setda Kab. Kuningan Drs. H. Yayan Sopyan, MM. Ketua Forum Panti Kab. Kuningan, Ketua organisasi sosial dan panti asuhan se kab. kuningan dan seluruh pengurus jajaran K3S Kuningan. (n).

Kamis, 05 Agustus 2010

Rombongan LLI Jabar Serbu Kuningan


Rabu, 4 Agustus 2010 sekitar jam 10.00 Wib secara mendadak dan serempak Ketua K3S Kabupaten Kuningan sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda bersama pengurus Lembaga Lanjut Usia (LLI) Kabupaten Kuningan yang dipimpin oleh Drs. H. Sobana dan Memet Rakhmat bergerak dari Pendopo Pemkab Kuningan karena dikabarkan sekitar 10 bis yang berkekuatan 500 orang pengurus LLI Jawa Barat sedang dalam perjalanan dari Bandung menuju objek wisata Waduk Darma.
Ternyata ketika rombongan Ketua K3S Kabupaten Kuningan tersebut sampai di lokasi telah hadir juga Kepala Disparbud Kab. Kuningan Drs. H. Nana Sugiana. Sekitar jam 11.00 Wib rombongan LLI Jabar yang dipimpin oleh ketuanya yaitu H.R. Nuriana (mantan Gubernur Jabar) sampai di objek wisata Waduk Darma. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ny. Sri Sucipto Sekjen LLI Jabar kunjungan wisata tour ini merupakan agenda rutin dari LLI Jabar yang dilakukan 4 bulan sekali dengan tujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar pengurus LLI se Jawa Barat dengan pengurus daerah selain itu sebagai refreshing para pengurus dan anggotanya yang kebanyakan berumur 60 tahun ke atas. Kabupaten Kuningan dipilih karena eksistensi LLI Kab. Kuningan yang sangat menonjol dalam mengimplementasikan program LLI Jabar yaitu “Program Nyaah Ka Kolot”, selain itu perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kuningan pun terhadap keberadaan LLI sangat terasa terutama dengan terjun langsungnya Ketua K3S Kabupaten Kuningan sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda dalam mengakomodir setiap kegiatan LLI.
Bapak Tantan yang merupakan Juru Bicara LLI Jabar menambahkan kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mempromosikan objek wisata Waduk Darma ke seluruh pengurus LLI se Jawa Barat, jadi tidak hanya dilihat dan dinikmai keindahannya lewat media cetak atau elektronik saja, dengan acara ini mereka bisa melihat langung dari dekat.
Dalam sambutannya Ketua LLI Jabar H.R. Nuriana mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Kepala Disparbud H. Nana Sugiana atas sambutan dan fasilitas yang telah disediakan selama rombongan LLI Jabar berkunjung, selain itu beliau juga memberikan kenang-kenangan Plakat dan Aksesoris LLI Jabar yang diterima langsung oleh Ketua K3S Kabupaten Kuningan sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda.
Hj. Utje Ch. Suganda mengatakan bahwa sungguh suatu kehormatan jika Kabupaten Kuningan dikunjungi oleh mantan para pejabat Pemerintah Provinsi Jabar yang tergabung dalam LLI Jabar, hal ini diharapkan nantinya dapat mempublikasikan keindahan wisata daerah kami. Selain itu dengan acara ini diharapkan sinergitas LLI Kab. Kuningan da LLI Jabar ke depannya bisa lebih kompak dan padu.

Selasa, 08 Juni 2010

Kepedulian Hj. Utje CH. Suganda Terhadap Lansia Berbuah Penghargaan


Kepedulian dan perhatian Hj. Utje Choeriah Suganda, S.Sos. terhadap lanjut usia yang berada di Jawa Barat terutama Kabupaten Kuningan membuahkan hasil dengan mendapatkan penghargaan yang diserahkan oleh Gubernur Jabar H. Ahmad Heryawan melalui Sekda Provinsi Jabar Ir. Lex Laksamana, Piagam Penghargaan tertulis dengan Nomor : 008/Kep.884-BKD/2010 diberikan kepada Hj. Utje Choeriah Suganda, S.Sos sebagai tokoh lansia yang peduli dan perhatian terhadap para Lansia di Jawa Barat 2010. . Bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional Tingkat Jabar,di Gedung Sate, Selasa (8/6).
Dalam kesempatan itu, Ir. Lex laksamana mengatakan, tidak semua tokoh masyarakat bisa hormat dan peduli kepada Lansia, terutama dalam mengimplementasikan UU No : 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan Lansia.
Penyerahan penghargaan ini disaksikan juga Ketua Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI), H.R. Nuryana mantan Gubernur Jabar, Dia mengungkapkan, kepedulian terhadap Lansia yang dimiliki tokoh dari Kuningan (Hj. Utje Suganda )diharapkan bisa diteladani kabupaten lainnya yang ada di Jabar dan pada umumnya.
Ternyata penghargaan ini penilaiannya sudah dilakukan jauh-jauh sebelumnya. Terlebih lagi Hj. Utje Suganda memiliki dan menjadi donatur Yayasan Waskita Raksa Wacana yang mengelola penanganan orang jompo, yang berdiri sejak 1997 berlokasi di Bogor. Disamping menjadi donatur beliau terus memberikan dukungan terhadap Yayasan Panti Jompo, yakni Amal Mulia berlokasi di Kel. Awirarangan dan yayasan yang berlokasi di Desa Cihideung.
Dedikasi, atensi, dan kontribusi terhadap Lansia merupkan bagian dari kegiatan sosial yang dilakukan Hj. Utje Suganda Karena dia memiliki peranan juga kaitan dengan masalah sosial lainnya, yakni menjadi Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kuningan. Disamping itu menjadi Ketua PMI Kuningan yang terus berupaya untuk meningkatkan Bank Darah di tiap Kecamatan. Hal ini dilakukannya untuk menghindari kejadian kurangnya pasokan darah.
Selain itu dia juga Ketua TP. PKK Tingkat Kab. Kuningan yang memlikii peranan untuk membina wilayah kecamatan hingga ke desa-desa. Untuk melihat langsung kondisi masyarakat yang ada, terutama memberikan perhatian dan kepedulian terhadap warga yang memiliki kebutuhan khusus/penyandang cacat, lanjut usia, dan beberapa bidang lainnya.
Menurut Hj. Utje Suganda, bahwa penanganan yang baik terhadap para Lansia merupakan amanat Undang-Undang No.13 tahun 1998 yang mewajibkan kepada pemerintah dan masyarakat untuk memberikan pelayanan sosial kepada Lansia. dan kebijakan pemerintah atas masalah ini sudah jelas, yakni memberikan bantuan, pelayanan, fasilitasi dan pengembangan bagi para Lansia.
Disebutkannya, upaya yang dilakukan terhadap lansia salah satunya membantu perehaban rumah pra KS terutama rumah Lansia sekitar 2000 (dua ribu) rumah, untuk 1 (satu) rumah Pra KS dibantu dana stimulan sebesar 2 juta rupiah. Dan sisanya merupakan bantuan dari swadaya masyarakat.
“Alhamdulilah salah satu keistimewaan masyarkat Kuningan adalah gotong-royong dan rasa kekeluargaan yang tinggi. Program ini dilakukan mulai tahun 2008 hingga tahun sekarang, bahkan program ini akan terus dilakukan hingga masyarakat terutma Lansia mendapatkan rumah yang layak,”ungkapnya.
kaitan dengan program dari LLI Provinsi Jawa Barat yaitu program “Nyaah Ka Kolot” (cinta/kasih kepada orang tua) dengan 3 (tiga) kegiatan utama sebagai bentuk implementasi dari undang-undang no.13/1998 yaitu benah iman – benah usaha – benah lingkungan.
Bukti konkrit dari dukungan kami terhadap program dari LLI Provinsi Jawa Barat tersebut adalah untuk benah iman kami secara rutin melakukan Bina Wilayah ke 32 kecamatan yang ada di Kuningan.
Dikatakannya, objek yang dibina adalah TP. PKK kecamatan, tokoh masyarakat, serta organisasi sosial kepemudaan. Dari pertemuan ini selain bersilaturahmi, kami juga dapat menyerap aspirasi dari masyarakat terutama para sesepuh untuk disampaikan kepada Bupati Kuningan sehingga terjadi kesinambungan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Untuk benah usaha semenjak tahun 2003 kami bekerjasama dengan BK3S Provinsi Jawa Barat telah banyak membantu permodalan beberapa kelompok usaha bersama (KUBE) untuk mengembangkan usahanya. Salah satu kriteria pemilihan KUBE adalah apabila para pengurusnya para Lansia yang masih punya semangat kerja keras. Dan untuk benah lingkungan melalui program membantu perehaban rumah Pra KS terutama para Lansia.
Ditambahkannya, Alhmdulilah salah satu perjuangan yang dilakuan bersama K3S Kabupaten Kuningan telah membuahkan hasil, yaitu berdirinya Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Taruna Mandiri yang khusus diperuntukan menjadi model pelayanan khusus bagi para penyandang cacat ganda di Jawa Barat.
Perhatian terhadap Lansia, sekarang ini berencana sedang merintis pembangunan panti jompo, melalui Dinsosnaker Kab. Kuningan. Rintisan ini sedang diproses secara administrasi dan diuji kelayakannya terutama unsur benefit bagi masyarakat Kuningan.
”Penghargaan yang telah diterima ini merupakan penghargaan bersama terutama masyarakat Kuningan yang telah memiliki kepedulian dan perhatian terhadap Lansia. Semoga penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain terutama untuk mereka yang sudah lanjut usia,”ungkap Hj. Utje Suganda selaku Dewan Penasehat Komisi Daerah Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) Kuningan. (N).

Jumat, 26 Maret 2010

K3S Gelar Kawin dan Sunatan Masal di Pancalang


Setelah sukses menggelar nikah masal sebanyak 28 pasangan belum lama ini, kini Kordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) bekerjasama dengan Kecamatan Pancalang menggelar juga kawin masal yang diselenggarakan di Desa Sarewu Kec. Pancalang yang melibatkan 3 pasangan. Disamping itu menggelar juga sunatan masal yang diikuti sebanyak 9 anak khitan yang berasal dari desa setempat, Jum’at (26/3).
Dari ke 3 pasangan itu kebanyakan pasangan yang telah melakukan kawin siri. Bahkan ada yang sudah berlangsung sekitar 15 tahun. Kegiatan ini diselanggarakan Dalam upaya meningkatkan kepdulian sosial dan kesadaran hukum dalam masyarakat.
Ketua K3S Kabupaten Kuningan Ujte Ch Suganda bersama Camat Pancalang Dra. Eni Nuraeni menunjukan wajah cerianya. Mereka berdua segera memberikan ucapan selamat. "Alhamdullilah”. “Saya mengharapakan semua pasangan akan tercipta keharmonisan sosial yang kuat, suasana kekeluargaan yang sehat, dan saling membantu satu sama lain," kata Ujte Ch Suganda yang merupakan juga Ketua TP. PKK Kuningan yang senantiasa peduli akan kesejahteraan masyarakat ini.
Ketua K3S mengingatkan, masyarakat tidak usah merasa malu untuk mengikuti kegiatan ini karena tidak akan mengurangi derajat, melainkan telah membantu program pemerintah.
Dia menjelasakan, Sasaran pembangunan bidang kesejahteraan sosial adalah masyarakat yang berkemauan dan berkemampuan kurang beruntung, baik fisik maupun sosialnya yaitu penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), serta kelompok masyarakat yang mampu dalam upaya penanganan masalah kesejahteraan sosial, yang lebih dikenal dengan kelompok potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS).
Melalui Bhakti Sosial Nikah Massal K3S Kabupaten Kuningan ini, diharapkan dapat memiliki arti penting dan strategis. Karena bertujuan untuk meningkatkan derajat dan martabat keluarga yang tidak mampu (Gakin) agar masa depan orang tua dan anak-anaknya bisa sejajar dengan keluarga yang lain
“Dan terdaftar sebagai keluarga yang tercatat di kantor urusan agama serta membantu program pemerintah agar masyarakat sadar hukum dan meminimalisasi nikah usia dini, nikah adat atau nikah yang tidak sesuai dengan undang-undang perkawinan Republik Indonesia,”katanya.
Lebih lanjut Camat Pancalang Dra. Eni Nuraeni mengatakan, melalui kegiatan sosial berupa nikah masal dan khitanan masal sekaligus Maulid Nabi SAW. Pihak kami berharap menjadi dorongan dan motivasi terhadap kepala desa lainnya yang berada di desa Pancalang.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua K3S dan jajarannya serta masyarakat Desa Sarewu dan Kec. Pancalang pada umunya. Untuk itu kami menyampaikan selamat untuk anak-anak yang dikhitan semoga menjadi anak-anak yang berguna, juga ketiga calon pasang calon pengantin semoga dapat menjalani hari-hari dengan rasa tentram penuh kabahagian.
Ungkapan kegembiraan pun terlontar dari pasangan Reni-Omar. Pasangan yang berasal dari Desa Sarewu ini. Tak kuasa menahan kebahagian sehingga dia menangis usai melaksanakan prosesi ijab kabul. "Saya gembira sekali, kini memiliki Akta Nikah. pak," ungkapnya.
Hal yang sama dikatakan juga, Esih (35) salah satu orang tua yang dikhitan, menghaturkan terima kasih kepada penyelenggara. Semoga mendapatkan barokah. "Beruntung, ada acara sunatan masal ini. Sehingga bisa mengurangi beban biaya keluarga," ungkap ibu yang menjadi salah seorang pengrajin sapu di Desa Sarewu ini. (N)

Rabu, 24 Februari 2010

K3S Gelar Nikah Massal


Mesjid Al Munawwar, Kel. Purwawinangun yang terletak di Jalan Pramuka, tampak berbeda dari biasanya pada Rabu (24/2) pagi. Di mesjid tersebut, terlihat beberapa pasangan yang sedang mengenakan busana pernikahan. Diantara mereka, sesekali ada yang berdiam diri dan tampak gelisah. Suasana tegang yang menghantui mereka berubah cair, setelah seorang pemandu acara mempersilahkan beberapa pasangan tersebut untuk segera melakukan prosesi akad nikah.
Ternyata, di pagi yang cerah itu akan segera digelar pernikahan massal yang melibatkan 28 pasangan nikah se-Kabupaten Kuningan. Ya, kegiatan itu merupakan gawean Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Kuningan bekerjasama dengan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kuningan dan Pemkab. Dalam upaya meningkatkan kepdulian sosial dan kesadaran hukum dalam masyarakat.
Ke- 28 pasangan itu kebanyakan pasangan yang telah melakukan kawin siri. Bahkan ada yang sudah berlangsung sekitar 20 tahun, tetapi dari mereka terdapat satu pasangan baru menikah melalui pernikahan masal itu.
Sebelum satu per satu dari mereka dipanggil untuk melangsungkan akad nikah dihadapan penghulu dari KUA Kabupaten Kuningan, terlebih dahulu mereka mendengarkan arahan Kepala Kementrian Keagamaan Kabupaten Kuningan, H. Agus Abdul Kholik. "Nikah adalah sebuah amanah dan ibadah. Jadi, jalani semuanya dengan penuh tanggungjawab dan keikhlasan. Jadilah keluarga yang sakinnah, mawwadah, dan warohmah. Dan kami terus mendukung program Pengantin Peduli Lingkungan (Pepeling) " kata H. Agus yang baru dilantik ini.
Akad nikah pun berlangsung. Raut ketegangan pun kembali terlihat, saat beberapa pasangan mengucapkan ijab kabul dihadapan penghulu dan beberapa saksi. Untungnya, ketegangan tersebut tidak menghambat dalam prosesi ijab kabul. "Sah!," tegas penghulu, diikuti tepuk tangan beberapa orang yang menyaksikan langsung prosesi pernikahan massal tersebut. Turut hadir juga Ketua MUI Kuningan, Drs. H. Hafidin Ahmad.
Tak ayal, ucapan keabsahan yang terlontar dari penghulu seusai ijab kabul, disambut isak tangis beberapa pasangan nikah massal itu. Rona kegembiraan pun terpancar diantara mereka.
Ketua K3S Kabupaten Kuningan Ujte Ch Suganda bersama Bupati Kuningan, H Aang Hamid Suganda tak kalah menunjukan wajah cerianya. Mereka berdua segera memberikan ucapan selamat. "Alhamdullilah, saya mengharapakan semua pasangan akan tercipta keharmonisan sosial yang kuat, suasana kekeluargaan yang sehat, dan saling membantu satu sama lain," kata Ujte Ch Suganda yang merupakan juga Ketua TP. PKK Kuningan yang senantiasa peduli akan kesejahteraan masyarakat.
Ketua K3S menuturkan, Sasaran pembangunan bidang kesejahteraan sosial adalah masyarakat yang berkemauan dan berkemampuan kurang beruntung, baik fisik maupun sosialnya yaitu penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), serta kelompok masyarakat yang mampu dalam upaya penanganan masalah kesejahteraan sosial, yang lebih dikenal dengan kelompok potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS).
Untuk itu, melalui Bhakti Sosial Nikah Massal K3S Kabupaten Kuningan ini, dapat memiliki arti penting dan strategis. Karena bertujuan untuk meningkatkan derajat dan martabat keluarga yang tidak mampu (Gakin) agar masa depan orang tua dan anak-anaknya bisa sejajar dengan keluarga yang lain.
“Dan terdaftar sebagai keluarga yang tercatat di kantor urusan agama serta membantu program pemerintah agar masyarakat sadar hukum dan meminimalisasi nikah usia dini, nikah adat atau nikah yang tidak sesuai dengan undang-undang perkawinan Republik Indonesia,”katanya.
Ditempat sama, Bupati Kuningan mengatakan kita sangat berbahagia menyaksikan satu wujud keteladanan dari K3S Kabupaten Kuningan dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial dan kesadaran hukum dalam masyarakat terutama undang-undang perkawinan.
Sungguh satu sumbangsih yang sangat berharga dan sangat bernilai dalam turut serta mencetak keluraga harmonis, sesuai dengan sunnah rasul yang sangat kita hormati dan kita cintai serta membentuk warga negara yang taat pada aturan hukum pemerintah Republik Indonesia.
Ungkapan kegembiraan pun terlontar dari pasangan Eni dan Tarno. Pasangan yang berasal dari Desa Windujanten, Kecamatan Kadugede ini tak kuasa menahan tangisnya usai melaksanakan prosesi ijab kabul. "Saya gembira sekali, kini memiliki Akta Nikah. pak," tutur Eni yang mengaku sudah berlangsung 19 tahun kawin siri. Rasa bahagian pun dirasakan pasangan Didi Supriadi dan Suryadi dari Kecamatan Sindang Agung yang didampingi Kasi Kesra dari kecamatan tersebut.
Namun ada juga, ungkapan yang dilontarkan pasangan muda yang berasal dari Kecamatan Pasawahan , kata dia, kami menginginkan menggelar pernikahan secara meriah. Namun karena terkendala dana, impiannya itu hanya angan-angan belaka. "Beruntung, ada acara nikah massal ini. Sehingga kami bisa menikmati bagaimana rasanya menjadi raja sehari," candanya.(N)