LKKS



Selasa, 30 Oktober 2012

UP2K UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN

UP2K ( upaya peningkatan pendapatan keluarga )adalah merupakan salah satu program penaggulangan kemiskinan khususnya bagi kaum perempuan . Program ini telah ada sejak tahun 1985 yang pada waktu itu sumber dana berasal dari dana Inpres bantuan desa melalui PKK.
Kegiatan ini ditujukan untuk mengembangkan kegiatan usaha keluarga yang tergabung melalui kelompok maupun perorangan sehingga secara bertahap diharapkan mampu menjadi wiraswasta yang handal serta meningkatkan tumbuhnya kegiatan yang bersifat kooperatif dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera.
Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan selasa 30 Oktober 2012 menyelenggarakan evaluasi UP2K Kecamatan Se-Kabupaten Kuningan bertempat di Halaman Gedung PKK Kabupaten Kuningan. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kwalitas usaha kelompok UP2K-PKK sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga dalam upaya mewujudkan keluarga sejahtera.
Menurut ketua panitia penyelenggara Ny. Kanti Apif kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh UP2K Kecamatan Se-Kabupaten Kuningan dengan melibatkan seluruh komponen yang tergabung di dalamnya kecuali Kecamatan Ciwaru, Kramatmulya, Nusaherang dan Cilimus.. Evaluasi ini merupakan program kerja TP PKK Kabupaten Kuningan, jelas Kanti.
Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan sekaligus ketua K3S Hj. Utje Ch. Suganda dalam sambutannya mengatakan UP2K merupakan program yang telah berlangsung sejak lama akan tetapi keberadaanya sangat memprihatinkan, oleh karena itu TP PKK Kabupaten Kuningan merasa perlu untuk meningkatkan kembali UP2K menjadi program yang populis karena UP2K mempunyai visi yang sangat bagus yaitu untuk meningkatkan pendapatan keluarga sehingga kedepan melalui program ini keluarga sejahtera dapat terwujud.
Kita selaku kaum perempuan jangan hanya mengandalkan pendapatan suami, tetapi sebagai perempuan kita harus mampu menciptakan usaha sendiri untuk menopang penghasilan kelauraga sehingga keluarga kita akan semakin cepat sejahtera. Sebagai kaum perempuan marilah kita bersama-sama mewujudkan Kuningan yang sejahtera melalui program UP2K. tutup Utje. *DOniS*


Sabtu, 27 Oktober 2012

PEMBANGUNAN MASJID AL-IKHLAS, “Momentum Pembinaan mental spiritual”



Degradasi moral masyarakat terutama dikalangan pemuda-pemudi dewasa ini perkembangannya semakin menghawatirkan, tingkat kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, pelecehan seksual serta banyak lagi yang lainnya kian marak sehingga untuk dapat mengimbanginya diperlukan adanya pembinaan mental dan spiritual sedini mungkin.
Kehadiran masjid atau rumah-rumah peribadatan lainnya mutlak dibutuhkan agar mampu membentuk sumber daya manusia yang mulia serta mencetak generasi-generasi penerus yang tidak hanya memiliki kualitas namun juga berakhlakul karimah
Hal tersebut disampaikan Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda disela-sela peresmian masjid Al-Ikhlas, Sabtu (27/10) di Desa Sembawa Kecamatan Jalaksana, ikut menghadiri Ketua TP PKK yang sekaligus Ketua K3S Kuningan H. Utje Ch Suganda, Camat kecamatan Jalaksana Ahmad Wiraatmaja, S.Ap, Camat Kecamatan Cilimus R. Koentjoro Hidajat, S.Sos, Kepala Desa Sembawa Uhan Juhana.
Momentum peresmian masjid Al-Ikhlas ini, lanjut beliau, kiranya dapat menjadi media dakwah untuk memperkokoh komitmen bersama membangun kehidupan beragama sesuai dengan visi misi kabupaten kuningan yang relevan dengan kegiatan penegakan ajaran agama yang suci, dengan pondasi aqidah yang kokoh dan kuat.
Beliau mengajak kepada seluruh komponen masyarakat terutama pemuda-pemudi untuk secara bersama-sama memakmurkan masjid,”Rancang program-program keagamaan yang berkualitas dalam upaya mendorong masyarakat lebih istiqomah dalam hal penanaman akidah yang pada gilirannya berdampak pada ketahanan mental spiritual keimanan dan ketaqwaan yang kuat dan kokoh,” pungkasnya
Sementara itu dalam laporannya Kepala Desa Sembawa Uhan Juhana mengatakan kondisi awal bangunan masjid telah rusak karena masjid dibangun pada tahun 1970 dan dari segi estetika bangunan serta arsitekturnya sudah kurang memenuhi standar selain itu kapasitas daya tampung masjid terutama dihari-hari besar keagamaan sangat terbatas.
“Pembangunan masjid Al-Ikhlas ini dilaksanakan secara swakelola oleh panitia, yang dilaksanakan dengan dua tahap, tahap pertama tahun 2005-2007 merupakan tahapan sosialisasi kepada masyarakat serta pengumpulan dana dan tahap kedua tahap pembangunan yang berlangsung selama lima tahun dari tahun 2007 sampai 2012,” paparnya.
Menurutnya, biaya pembangunan masjid mencapai 1,5 M yang berasal dari dana bantuan pemerintah, donator, swadaya murni masyarakat serta APBDes,”Kami menghaturkan terima kasih atas semua dukungan baik materiil dan spiritual sehingga pembangunan masjid dapat terselesaikan dengan baik, peresmian masjid ini juga diisi dengan acara sunatan massal sebanyak 11 orang anak.” (Beben)

Selasa, 16 Oktober 2012

ANDI MALLARANGENG BUKA PORPEMDA VIII





Menteri Pemuda dan Olah Raga RI Andi Alfian Mallarangeng secara langsung hadir ke Kabupaten Kuningan untuk membuka event Pekan Olah Raga Pemerintah Daerah (Porpemda) VIII Jawa Barat yang digelar di Kabupaten Kuningan.
Selain menpora hadir pula Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf serta beberapa pejabat penting daerah Kabupaten/kota yang ikut serta dalam penyelenggaraan Porpemda, pembukaan porpemda sendiri dipusatkan di Stadion Mashud Wisnusaputra, Selasa (16/10)  yang dimeriahkan dengan performance kesenian para kontingen kabupaten/kota, Marching Band Gita Pakuan Bandung, serta semarak kembang api.
Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, mengatakan porpemda VIII yang diselenggarakan di Kabupaten Kuningan merupakan sejarah besar,”Ini adalah kepercayaan pemerintah Provinsi untuk penyelenggaraan event besar olah raga bagi Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
Kabupaten Kuningan, lanjut Beliau, telah melakukan persiapan dengan matang untuk penyelenggaraan porpemda venue-venue pertandingan telah siap untuk dipergunakan, fasilitas-fasilitas pendukung lainnya pun telah dihadirkan demi lancarnya penyelenggaraan pertandingan.
Bupati H. Aang Hamid Suganda mengaku Kuningan merupakan salahsatu penyumbang atlet-atlet olahraga level nasional, dari cabang atletik yang membela Provinsi Jawa Barat pada PON XVIII Riau, Ika Puspadewi yang turun pada nomor lompat tinggi putri meraih emas pertama juga dari nomor lompat jangkit mempersembahkan medali dengan meraih perak, Dudung Suhendi pada nomor lempar martil dengan meraih emas kemudian Rio Prasetyo pada lari 400 M mendulang perunggu, Febri Ekawati meraih emas dengan memecahkan rekor PON yang sebelumnya dipegang atlet asal Papua dengan lemparan 13,77 meter pada nomor tolak peluru sedangkan Febri lemparannya mencapai 13, 89 meter.,”Ini merupakan bukti Kuningan pantas dijadikan tempat penyelenggaraan event besar olah raga Porpemda,” tandasnya.
Menpora Andi Mallarangeng, mengatakan, porpemda sudah diselenggarakan di Jawa Barat sebanyak delapan kali, secara rutin, hal tersebut menunjukkan tingkat kesadaran berolahraga masyarakat Jabar cukup besar. Mulai dari masyarakat biasa, atlet hingga pegawai negeri sipil, “Acara seperti ini terus dilaksanakan secara rutin. Saya senang, karena dengan berolahraga kita memiliki  tubuh yang sehat dan jiwa yang kuat. Karena memang, olahraga tidak hanya untuk atlet-atlet, tetapi juga  para PNS," kata Menpora.
"Saya memberi apresiasi kepada pemerintah daerah Jawa Barat  yang terus mengembangkan olahraga. Jabar lumbung atlet nasional Indonesia dan terbukti di PON kemarin menjadi runner up, dan PON berikutnya Jabar bisa menjadi juara umum karena sebagai tuan rumah. Olahraga menjadi budaya yang bisa memunculkan para atlet-atlet baru. Saya ucapkan selamat bertanding kepada para peserta dan junjung sportivitas," tambah Menpora. (Beben)