LKKS



Selasa, 26 November 2013

LOMBA TUMPENG DAN SENAM MASSAL RAMAIKAN HUT DWP KE-14



Lomba tumpeng dan lomba senam massal yang digelar, Rabu (27/11) dipusatkan di halaman pendopo setda Kabupaten Kuningan, selain itu juga berbagai lomba tradisional lainnya turut serta meramaikan HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-14.
Ratusan peserta yang berasal dari seluruh kecamatan se-Kabupaten Kuningan antusias berpartisipasi mengikuti berbagai lomba yang diadakan panitia penyelenggara, teriakan, guyonan, serta canda tawa mewarnai perlombaan-perlombaan.
Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan yang juga merupakan Bupati Terpilih periode 2013-2018 Hj. Utje Ch Suganda, M.AP di sela pembukaan perlombaan mengatakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) sebagai salah satu organisasi wanita merupakan kumpulan para istri Pegawai Negeri, dalam menjalankan berbagai kegiatan harus serasi dan memotivasi para suami agar mampu memberikan kinerja yang baik bagi pelayanan kepada masyarakat.
“Diusia yang ke-14 ini DWP diharapkan dapat menjadi organisasi yang mandiri untuk terus berkiprah dan berjalan dengan penuh motivasi yang tinggi sehingga tujuan dari organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik,” tandasnya
Kinerja organisasi, lanjut beliau, dapat berjalan sesuai dengan tujuan organisasi itu sendiri dengan sangat tergantung pada para pelakunya, dengan adanya kegiatan perlombaan-perlombaan ini diharapkan para pelaku organisasi memiliki jiwa yang sehat. “Jiwa dan raga yang sehat akan banyak berkontribusi dalam berbagai hal terutama dalam mendukung pekerjaan serta aktivitas lainnya.”
Menurutnya, dalam menjalankan peran DWP sebagai organisasi  kemasyarakatan yang bernaung di bawah pemerintah, diharapkan  dapat berperan aktif untuk menyukseskan program kemasyarakatan bersama-sama dengan TP. PKK yang merupakan mitra kerja pemerintah dimana kedua instansi ini dapat bekerjasama, bergandeng tangan menuju masyarakat sejahtera.
“Kemandirian organisasi Dharma Wanita persatuan terlihat dalam visi organisasi, yakni bertekad untuk menjadi organisasi istri Pegawai Negeri Sipil  yang kukuh, bersatu dan mandiri. Adapun misinya untuk mensejahterakan seluruh anggota melalui bidang pendidikan, ekonomi dan sosial budaya,” paparnya
Diharapkannya, sebagai istri dari aparatur tentunya ibu-ibu juga harus memahami dan peka terhadap perubahan paradigma yang sedang berlangsung, para aparatur (suami) dalam menerapkan langkah reformasi birokrasi tentunya harus didukung secara internal oleh keluarga yang harmonis agar dapat berkonsentrasi secara penuh dalam pelaksanaan tugas terkait, hal ini peranan istri  harus menjaga keseimbangan antara aktivitas dalam pekerjaan dan organisasi.
“Peliharalah komunikasi yang baik dalam keluarga serta berikan dukungan dan motivasi terhadap pelaksanaan tugas suami. Sehingga segalanya akan berjalan seirama, lancar dan tanpa ada yang dikesampingkan,” katanya.
Lebih lanjut Penasehat  Dharma Wanita Persatuan Kab. Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda, mengharapkan anggota dimana pun berada jadilah warga dilingkungannya menjadi warga yang dapat diteladani, dicontoh oleh masyarakat sekitarnya misalnya baik dalam membina keluarganya, peduli terhadap kehidupan didalam lingkungan masyarakat maupun organisasi.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Dharma Wanita Persatuan Kuningan  Ny. Yosef Setiawan, serta undangan lainnya. (beben)

Selasa, 19 November 2013

ELANG JAWA PERLU DILESTARIKAN



Sebagai Kabupaten Konservasi, Kabupaten Kuningan telah berusaha berbagai upaya untuk mewujudkannya. Salah satu upaya tersebut adalah penyelamayan satwa dengan menyiapkan regulasi dalam bentuk Peraturan Daerah No 10 tahun 2009 tentang pelestarian satwa burung yang dilindungi tersebut adalah jenis Elang Jawa.
Elang Jawa adalah jenis burung endemic pulau jawa, artinya jenis ini hidup dan berkembang hnya di pulau jawa dengan daerah penyebaran terbatas hanya di dataran rendah hutan, perbukitan dan pegunungan. Sebagai burung endemic  jawa, maka keberadaan hutan alam di jawa merupakan habitat utama yang sangat rentan dan sensitive terhadap perubahan dan kerusakan hutan alami pulau jawa.
Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Kuningan bekerjasama dengan BTNGC dan Lembaga Swadaya Masyarakat berupaya untuk melestarikan elang jawa dengan cara melepasliarkan seekor elang jawa jantan di kawasan Lambusir kaki Gunung Ciremai, selasa 19 November 2013. Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda beserta Istri yang juga Bupati terpilih 2013-2018 Hj. Utje Ch. Suganda, Kepala BTNGC Sulhadi, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Ukas Suhartaputra SP. MP serta para pecinta alam se-Kabupaten Kuningan.
Menurut Bupati dalam sambutannya, antara kurun waktu 2004-2010 sekitar 110 pasang elang jawa menghilang atau diambil dari alam akibat perburuan dan perdagangan illegal sehingga di alam sekitar 22 pasang menghilang setiap tahunnya.  Perburuan dan perdagangan burung elang juga merupakan ancaman yang sangat serius bagi kelangsungan populasi elang di alam.
Atas alas an tersebut Pemerintah Kabupaten Kuningan berupaya untuk dapat melestarikan populasi elang jawa agar tidak punah dan ekosistem hutan tetap akan berlangsung alami sehingga kehidupan manusia akan tetap terjaga dengan baik.  Bupati juga bersyukur pada zaman sekarang masih ada generasi muda yang peduli tehadap alam.
“Saya merasa bangga kepada anak muda yang terus menjaga alam ini sehingga masih terjaga dengan baik alam di Kabupaten Kuningan ini “. Tutup Aang. *DOniS*

Senin, 18 November 2013

224 ORANG PENGURUS PMI RESMI DILANTIK

Sebanyak 224 orang pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kecamatan se-Kabupaten Kuningan, Senin (18/11) bertempat di Restoran Lembah Ciremai (LC) resmi dilantik ketua PMI Kabupaten Kuningan Hj. Utje Ch Suganda, M.AP.
Ikut menghadiri Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, Sekretaris Daerah Drs. H. Yosep Setiawan, M.Si, Ketua Penyelengara Drs. H. Yayan Sofyan, MM, serta beberapa pemateri dr. HM. Afif Kosasih, M.Kes, Drs. H. Sudirman, SP, MM, dan H. Nana A Sukmana, M.Si.
“Maksud dan tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah mengukuhkan Pengurus Palang Merah Indonesia kecamatan-kecamatan periode 2012-2017,” ujar Ketua Penyelengara Drs. H. Yayan Sofyan, MM
Menurutnya, pengurus PMI ini berjumlah 7 orang untuk tiap kecamatan se-Kabupaten Kuningan dan sekaligus akan diberikan pembekalan kepalangmerahan yang terdiri atas bidang penanggulangan bencana dan SDM, bidang pelayanan kesehatan dan UUD, bidang pengembangan organisasi dan kehumasan serta bidang kesekertariatan.

Sementara itu ketua PMI Kabupaten Kuningan Hj. Utje Ch Suganda, M.AP. mengatakan para pengurus kecamatan yang baru dilantik harus segera mengadakan konsolidasi jangan sampai selesai dilantik dan dikukuhkan tidak ada tindak lanjut.
“Jangan “cicing” atau diam pahami tupoksi sebagai pengurus, buat program kerja yang sesuai dengan situasi dan kondisi kecamatan masing-masing dengan mengacu kepada program kerja PMI kabupaten,” pintanya.
Jajaran pengurus PMI, lanjut Ia, diharapkan dapat mensosialisasikan dan menjelaskan kepada masyarakat bahwa darah di PMI tidak diperjual-belikan, yang ada biaya hanya untuk mengganti labu, alat habis pakai serta pengolahan darah di laboratotium.
Lebih lanjut, beliau mengatakan, kedepan akan dibentuk PMI Kecamatan percontohan dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerja para pengurus.
Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, dalam sambutannya mengatakan, peran PMI kecamatan diharapkan dapat memaksimalkan dalam menjalankan misi-misi kemanusiaan yang selalu aktif dan peduli terhadap berbagai upaya penanganan masalah kemanusiaan. “PMI harus memiliki kesigapan untuk terjun membantu masyarakat di daerah yang terkena bencana alam maupun di daerah-daerah konflik. “ ujarnya
Tugas dan tanggung jawab moral PMI, lanjut Ia, diperkirakan akan semakin berat, karena saat ini dihadapkan pada kenyataan, bahwa hampir seluruh warga Indonesia merupakan daerah yang memiliki potensi bencana alam sehingga dituntut kesiapsiagaan PMI untuk turut melakukan antisipasi menanggulangi bencana aalam yang mungkin akan terjadi.
Beliau berharap, kemampuan keluarga besar PMI se-Kabupaten Kuningan untuk membantu mengoptimalkan pelaksanaan bulan dana PMI yang bertujuan mengumpulkan dana dari masyarakat serta perlu ada terobosan baru yang kelak saudara lakukan untuk lebih mensukseskan pelaksanaan bulan dana PMI di wilayah masing-masing. (beben)

Minggu, 06 Oktober 2013

EKSPOSE KEGIATAN K3S KUNINGAN : “Peserta Rakon BK3S akan Studi Banding ke K3S Kuningan”


Ekspose kegiatan yang akan, sedang, atau telah dilaksanakan oleh Kooordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Kuningan mendapat apresiasi tinggi dari para peserta Rapat Konsultasi (Rakon) Badan Koordinasi Kesejahteraan Sosial (BK3S) se-Jawa Barat yang digelar, Rabu (2/10) bertempat di Wisma BK3S Jalan Sadangserang No. 2 Bandung.
Kesempatan ekspose kegiatan yang diberikan kepada Kabupaten Kuningan dihadapan peserta yang berasal dari 26 Kab/Kota se-Jawa Barat merupakan reward atas eksistensi K3S Kuningan dalam berbagai program sosial, salah satu indikatornya adalah penghargaan Presiden RI yang diterima oleh Ketua K3S Kabupaten Kuningan Hj. Utje Ch Suganda, S.Sos, M.AP pada tahun 2011 yaitu Satya Kebaktian Sosial.
Sementara itu, materi ekspose kegiatan yang disampaikan langsung oleh Sekretaris K3S Kabupaten Kuningan Wibawa Gumbira, S.Sos, M.Pd didampingi Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsosnaker Drs. Endi Susilawandi, M.Si, meliputi Nikah Massal dan Isbat Nikah, Rutilahu, Stimulan Modal Usaha, Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin (Kube FM), Baksos Seribu orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Dana Kesejahteraan Marbot Masjid, serta Bantuan Peralatan untuk Penyandang Cacat.
“Dari beberapa kegiatan yang kita ekspose ternyata mendapatkan apresiasi tinggi dari para peserta rakon diantaranya tentang Nikah Massal, Isbat Nikah, serta Baksos Seribu PMKS, itu terbukti dengan banyaknya pertanyaan terkait kegiatan tersebut,” ujar Wibawa Gumbira, S.Sos, M.Pd Selaku Sekretaris K3S Kabupaten Kuningan.
Bahkan dalam waktu dekat, lanjut Ia, para peserta rakon akan melakukan studi banding ke K3S Kabupaten Kuningan untuk mendapatkan data secara komprehensif serta bagaimana implementasi kegiatan secara langsung di lapangan.
Sementara itu Ketua BK3S Provinsi Jawa Barat Dra. Hj. Oyamah Sudarna, TM, mengatakan bahwa tujuan dari rakon ini adalah mensinergikan program BK3S Jawa Barat dan K3S Kab/Kota agar berdaya dan berhasil guna sehingga dalam pelaksanannya lebih efektif dan efisien artinya dengan potensi yang ada bisa menghasilkan program yang berkualitas.
“BK3S maupun K3S ibarat taman bunga yang berwarna-warni, agar menambah indah dan semarak taman tersebut karena BK3S dan K3S adalah lembaga koordinasi sebagai penyelenggara pembangunan kesejahteraan sosial melalui penanganan PMKS yang mempunyai tugas mulia membantu pemerintah daerah masing-masing,” harapnya
Terkait hasil pemilukada di beberapa daerah Kab/Kota, Dra. Hj. Oyamah Sudarna, TM, menyampaikan selamat kepada tiga ketua K3S diantara Kabupaten Kuningan, Kota banjar, dan Kota Cimahi yang terpilih menjadi Bupati atau Walikota di daerahnya masing-masing serta mendo’akan semoga kiprah K3S akan berkembang lebih pesat.
Ikut hadir dalam rakon tersebut Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Kepala BPMD Provinsi Jawa Barat, Kepala Biro Bangsos, pengurus BK3S Jawa Barat serta para ketua K3S Kab/Kota dan Dinas Sosial Kab/Kota se-Jawa Barat. (beben)

Minggu, 25 Agustus 2013

BABARIT DI PAGI HARI




Ada yang unik dari penyelenggaraan babarit biasanya babarit diselenggarakan pada malam hari, namun kali ini babarit atau hajat desa digelar pagi hari di tengah-tengah acara rutin Car Free Day. Minggu (25/8) di depan Pendopo Kabupaten Kuningan. Ribuan warga kuningan tumpah ruah memadati jalan siliwangi tempat diselenggarakannya babarit, ciri khas dari babarit yaitu tumpeng atau gunungan nasi kuning dari ukuran terbesar sampai terkecil dihadirkan untuk disantap secara bersama-sama.
Tampak hadir Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, Sesepuh Wakil Warga Kuningan Madrohim, Dandim 0615 Kav. Sugeng Waskito Aji, Wakapolres Kompol Riza Maritu, Sekretaris Daerah Kuningan Drs. H. Yosep Setiawan, M.Si, Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan Hj. Utje Ch Suganda yang juga Ketua K3S Kabupaten Kuningan, serta para kepala SKPD se-Kabupaten Kuningan.
Prosesi babarit diawali dengan mengetengahkan beberapa penari yang keluar dari kerumunan warga didampingi mojang dan jajaka pinilih Kabupaten Kuningan, tak ketinggalan kuncen membawa sasajen pembakaran menyan yang tak henti mengepulkan asap, tak lama kemudian dua orang mojang yang membawa air dalam bambu mendekati penari dan seterusnya memasukan air kedalam bokor yang dibawa penari selanjutnya penari mendekati Bupati Kuningan meminta beliau untuk mencelupkan beberapa helai daun untuk dicipratkan-cipratkan ke empat penjuru arah mata angin, simbol tersebut mengandung arti mengusir hal-hal yang bersifat jelek dan buruk atau dengan kata lain “miceun ririwit”.
Setelah itu bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda dalam sambutannya mengatakan kegiatan babarit atau hajat desa ini merupakan adat istiadat yang turun-temurun pada masyarakat sunda yang harus terus dilestarikan keberadaannya.
”Budaya babarit harus terus dilestarikan karena merupakan salah satu aset budaya yang memiliki nilai-nilai budaya adat-istiadat masyarakat yang cukup tinggi juga merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunianya dan penghargaan pada leluruh setempat. “Seperti kata pepatah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, sehingga dapat dikatakan acara babarit merupakan implementasinya”, katanya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng, potongan tumpeng pertama dilakukan Bupati Kunigan H. Aang Hamid Suganda yang diserahkan langsung kepada sesepuh Kuningan Madrohim, setelah itu secara serentak tumpeng-tumpeng lainnya pun di makan bersama-sama warga yang hadir memadati acara babarit.
Setelah makan bersama-sama acara babarit dilanjutkan dengan menari bersama-sama para penari ditengah jalan sehingga acara babarit semakin meriah Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda pun tak ketinggalan menari didampingi beberapa pejabat lainnya. (beben)

Sabtu, 17 Agustus 2013

Upacara Peringatan Proklamasi Kemerdekaan ke 68 Republik Indonesia Tingakat Kabupaten Kuningan



Peringatan hari Proklamasi Kemerdekaan ke 68 Republik Indonesia kabupaten Kuningan di laksanakan di Stadion Mashud Wisnusaputra (17/8). Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda  tampil sebagai inspektur upacara, Pembacaan teks Pancasila, diambil oleh Kapolres Kuningan AKBP Harry Kurniawan, SIK, MH. Pembacaan teks UUD oleh Dandim 0615 Kuningan Letkol Kav Sugeng Waskito Aji, M.Si. Sedangkan pembacaan teks proklamasi oleh Wakil Ketua DPRD Yudi Budiana, MH.
upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan Ke 68 Republik Indonesia tersebut dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat mulai dari birokrat, para veteran pejuang, ormas masyarakat, pelajar dan masyarakat umum.  Para peserta upacara tersebut dengan hidmat mengikuti jalannya upacara mengenang detik-detik proklamasi kemerdekaan republik Indonesia. 
Peringatan detik-detik proklamasi yang dimulai sekira pukul 09.00 WIB tersebut makin semarak dengan kehadiran Pasukan Pengibar Bendera sang saka Merah Putih.  Sebanyak 38 Paskibra dengan gagah perkasa,  Paskibra yang terdiri dari putera puteri terbaik kabupaten Kuningan ini melaksanakan tugasnya dengan baik, mengibarkan sang saka merah putih. Kehadiran Paskibra ini menarik perhatian peserta upacara dan masyarakat sekitar yang turut hadir menyaksikan upacara peringatan detik-detik proklamasi ini.
Usai pembacaan naskah-naskah, dilakukan "Mengenang Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI" yang ditandai penekanan tombol sirine oleh Inspektur upacara oleh Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda.
Acara pokok Peringatan HUT RI Ke-68 diakhir dengan sambutan Bupati Kuningan dan selanjutnya ditutup dengan do"a yang dipimpinan Ketua kementrian Agama kabupaten Kuningan. _ Yohanes_

Kamis, 15 Agustus 2013

PNS dan Masyarakat raih penghargaan



Bertempat di Pendopo Kabupaten Kuningan, sebanyak  209 Pegawai Negeri Sipil (PNS) mendapat penghargaan Satya Lencana Karya Satya. Pemberian penghargaan tersebut dilaksanakan dalam sebuah acara  Riung Mungpulung dalam rangka memepringati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke 68 RI pada Kamis (15/8) yang dihadiri oleh Bupati Kuningan, wakil Bupati Kuningan, Ketua DPRD  Kabupaten Kuningan, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kuningan, Para Sesepuh, Ulama, ketua TP PKK kab. Kuningan Hj. Utje Ch Suganda yang juga Ketua K3S, Ketua Dharma wanita persatuan kabupaten Kuningan, Tokoh 45, Veteran,pebabri, wredatama, parab kepala SKPD, para Camat,BPD dan para undangan lainnya.
 Asistem Administrasi  Setda Kabupaten Kuningan Uus Rusnandar, SH, M.Si  selaku ketua penyelenggara  menjelaskan bahwa penghargaan tersebut diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah melaksanakan tugas pengabdiannya selama masa tertentu (10 sampai 30 tahun ) dengan perincian masa kerja 30 tahun sebanyak 78 orang, masa kerja 20 tahun sebanyak 104 orang dan masa kerja 10 tahun sebanyak 27 orang sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 209 PNS “ selain itu juga diberikan penghargaan kepada perintis kemerdekaan sebanyak 5 orang dan pemberian penghargaan kepada 60 orang pns yang berprestasi sebagai upaya memotivasi PNS dalam meningkatkan kinerja aparatur”
Pada kesempatan itu juga diserahkan penghargaan kepada para juara lomba desa diantaranya juara I desa Garawangi kecamatan Garawangi, juara II desa Caracas kecamatan Cilimus, juara III desa Cidahu kecamatan Pasawahan dan juara harapan I desa kawah Manuk Kecamatan Darma. Untuk lomba K3 untuk kategori SKPD diaraih oleh Dinas Kesehatan, kategori ibu kota kecamatan Kecamatan Luragung, kategori kelurahan kelurahan Windusangkahan dan kategori desa diaraih oleh desa Bendungan kecamatan Garawangi.
Bupati Kuningan H. Aang hamid Suganda dalam sambutannya   mengungkapkan bahwa riung mungpulung merupakan acara yang setiap tahun diadakan dalam rangkaian memperingati hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan republik Indonesia.” Melaui forum ini saya berharap dapat  meneguhkan semangat kebersamaan seluruh komponen masyarakat dan pemerintah Kabupaten Kuningan”.
Terhadap para penerima penghargaan bupati Kuningan berharap agar penghargaan tersebut dapat dijadikan penyemangat dan motivasi untuk dapat lebih berprestasi di masa-masa yang akan datang dan lebih jauh lagi dapat mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia.”bagi mereka yang berkesempatan memperoleh penghargaan atas jasa-jasanya hendaknya menjadi penyemangat untuk mempertahankan dan berbuat lebih baik lagi di masa-masa yang akan datang serta menjadi inspirasi bagi yang lain untuk berbuat hal serupa di bidangnya masing-masing” –Johanes_