LKKS



Jumat, 20 Januari 2012

HJ UTJE HADIRI HUT CIPICUNG KE 11


Hari Ulang Tahun Kecamatan Cipicung yang ke-11 diisi oleh berbagai macam kegiatan sosial diantaranya bhakti sosial pada tanggal 10 januari 2012 dengan membersihkan saluran air jalur jalan protokol antara Desa Cimaranten, Mekarsari sampai ke Desa Cipicung, donor darah pada tanggal 16 januari di aula Kantor Kecamatan sebanyak 54 orang.
Sedangkan acara puncak, Kamis (19/1) Bertempat di Desa Mekarsari Kecamatan Cipicung digelar pemeriksaan golongan darah gratis serta pembuatan akta kelahiran bagi masyarakat yang kurang mampu yang bekerjasama dengan K3S tingkat Kabupaten Kuningan dan Disdukcapil Kabupaten Kuningan yang diikuti 350 orang berasal dari 9 kecamatan.
Hadir secara langsung Ketua Tim PKK Kabupaten Kuningan Hj Utje Ch Suganda yang juga selaku Ketua K3S Kuningan, Camat Kecamatan Cipicung Dian Fenti Asmara, Kepala Badan Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kabupaten Kuningan dr. H. M. Afif Kosasih,M.Kes serta Undangan lainnya.
Dalam Sambutannya Hj. Utje mengatakan, pembangunan di bidang kesejahteraan sosial pada hakikatnya adalah pembangunan manusia indonesia seutuhnya dan masyarakat indonesia seluruhnya, yang sasarannya difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia, khususnya bidang kesejahteraan sosial dengan sebaik-baiknya serta penciptaan lingkungan sosial masyarakat yang sehat dan dinamis.
Menurutnya, K3S Kabupaten Kuningan mencoba menciptakan inovasi dan terobosan baru dalam mengembangkan model pelayanan guna mengatasi berbagai permasalahan dibidang kesejahteraan sosial,”Penyelesaian persoalan-persoalan sosial yang sedang menimpa bangsa ini bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja akan tetapi juga menjadi tangung jawab bersama seluruh komponen bangsa,” tandasnya
Maka dari itu, lanjut Ia, K3S bekerjasama dengan Kecamatan Cipicung dan didukung oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kuningan, K3S Kabupaten Kuningan mengadakan bhakti sosial bantuan pembuatan akta kelahiran bagi warga tidak mampu dengan tujuan meningkatkan kesadaran hukum dan melaksanakan tertib administrasi dibidang kependudukan bagi masyarakat tidak mampu.
Hj Utje berharap, hari jadi Kecamatan Cipicung yang ke 11 ini semoga dengan bertambahnya usia semakin bertambah pula eksistensinya dalam mendorong laju pembangunan di Kabupaten Kuningan,“Kegiatan bhakti sosial ini merupakan kerjasama K3S dengan unsur Pemerintahan Kecamatan Cipicung beserta unsur forum koordinasi pimpinan Kecamatan Cipicung sehingga diharapkan dapat berjalan secara berkesinambungan,” ujarnya.
Lebih lanjut Ia berpesan kepada para orang tua calon penerima akta kelahiran putra-putrnya yang menurut data terakhir berjumlah 350 orang baik itu yang berasal dari kecamatan cipicung ataupun kecamatan lainnya, yang nantinya diharapkan setelah memiliki akta kelahiran akan tercipta keharmonisan sosial yang kuat, suasana kekeluargaan yang sehat, dan saling membantu satu sama lain. (Beben)

Minggu, 01 Januari 2012

Citra Diri Wanita

Perempuan, sebagaimana orang menyebutnya, adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sepadan dengan laki-laki. Pada dasarnya, perempuan dan laki-laki memiliki beberapa perbedaan mencolok yang membuat mereka dinamakan “perempuan dan laki-laki”.
Kaum lelaki lebih menggunakan nalar dan logika dalam berpikir dan mengatasi masalah. Kaum perempuan lebih menggunakan perasaan dan emosinya ketika mengadapi masalah. Dalam paradigma masyarakat, kaum perempuan selalu identik dengan “kelemahlembutan” dan “ketidakberdayaan”.  Dua steriotipe itu mungkin membuat sebagian lelaki kurang menyadari potensi perempuan dan memperlakukan kaum perempuan dengan kurang tepat.
Banyak kejadian memilukan, antara lain, lelaki melarang perempuan berkarya, memiliki kegiatan di luar rumah, bekerja produktif di luar rumah, dan memiliki kehidupan sendiri. Yang tidak kalah penting, larangan meraih mimpi-mimpinya. Memang, tidak ada seorang pun yang dapat mengubah cara berpikir dan cara sebagian lelaki yang seperti itu. Yang bisa dilakukan perempuan adalah mengubah cara berpikir mereka dalam memandang citra diri sendiri.
Ada banyak kasus di muka bumi ini yang mengindikasikan minimnya seorang perempuan menilai diri sendiri. Sebagian perempuan pasrah dengan rela bekerja setiap hari di dapur, mengurus anak, dan berdiam diri di rumah. Sebagian lagi menjadi “kupu-kupu malam” sehingga menghasilkan kasus-kasus seperti aborsi, HIV/AIDS, penyakit kelamin, dan hamil di luar nikah.
Dalam perkataan lain, perempuan bukanlah “sekadar alat” atau instrumen  untuk kebahagiaan atau kesempurnaan orang lain. Sebaliknya perempuan adalah suatu tujuan, suatu agen bernalar yang harga dirinya ada dalam kemampuannya untuk menentukan nasib sendiri.
Menjadi seorang perempuan yang notabene dianggap lemah dan tidak berdaya bukanlah halangan bagi perempuan untuk berpikir besar. Perempuan adalah sebuah pribadi. Sebuah kehidupan yang setara dengan kaum mana pun. Kaum perempuan hanya perlu berpikir lebih besar, menggunakan nalarnya serta berani out of the box. Oprah Winfrey dalam salah satu episode The Oprah Winfrey Show mengingatkan, “We have to fullfil women’s life and persuit of happiness. Just use your life.”
 Alangkah baiknya apabila kaum perempuan dan laki-laki saling menghormati dan melengkapi dalam membangun kehidupan yang sejahtera, bahagia, dan damai di muka bumi ini. Perempuan melakukan hal yang tidak bisa dilakukan oleh laki-laki dan laki-laki mengatasi hal yang tidak bisa diatasi oleh perempuan.  Tentu saja, semua hal itu dilakukan di bawah satu payung yang disebut saling menghormati dan menjaga.