LKKS



Minggu, 01 Januari 2012

Citra Diri Wanita

Perempuan, sebagaimana orang menyebutnya, adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sepadan dengan laki-laki. Pada dasarnya, perempuan dan laki-laki memiliki beberapa perbedaan mencolok yang membuat mereka dinamakan “perempuan dan laki-laki”.
Kaum lelaki lebih menggunakan nalar dan logika dalam berpikir dan mengatasi masalah. Kaum perempuan lebih menggunakan perasaan dan emosinya ketika mengadapi masalah. Dalam paradigma masyarakat, kaum perempuan selalu identik dengan “kelemahlembutan” dan “ketidakberdayaan”.  Dua steriotipe itu mungkin membuat sebagian lelaki kurang menyadari potensi perempuan dan memperlakukan kaum perempuan dengan kurang tepat.
Banyak kejadian memilukan, antara lain, lelaki melarang perempuan berkarya, memiliki kegiatan di luar rumah, bekerja produktif di luar rumah, dan memiliki kehidupan sendiri. Yang tidak kalah penting, larangan meraih mimpi-mimpinya. Memang, tidak ada seorang pun yang dapat mengubah cara berpikir dan cara sebagian lelaki yang seperti itu. Yang bisa dilakukan perempuan adalah mengubah cara berpikir mereka dalam memandang citra diri sendiri.
Ada banyak kasus di muka bumi ini yang mengindikasikan minimnya seorang perempuan menilai diri sendiri. Sebagian perempuan pasrah dengan rela bekerja setiap hari di dapur, mengurus anak, dan berdiam diri di rumah. Sebagian lagi menjadi “kupu-kupu malam” sehingga menghasilkan kasus-kasus seperti aborsi, HIV/AIDS, penyakit kelamin, dan hamil di luar nikah.
Dalam perkataan lain, perempuan bukanlah “sekadar alat” atau instrumen  untuk kebahagiaan atau kesempurnaan orang lain. Sebaliknya perempuan adalah suatu tujuan, suatu agen bernalar yang harga dirinya ada dalam kemampuannya untuk menentukan nasib sendiri.
Menjadi seorang perempuan yang notabene dianggap lemah dan tidak berdaya bukanlah halangan bagi perempuan untuk berpikir besar. Perempuan adalah sebuah pribadi. Sebuah kehidupan yang setara dengan kaum mana pun. Kaum perempuan hanya perlu berpikir lebih besar, menggunakan nalarnya serta berani out of the box. Oprah Winfrey dalam salah satu episode The Oprah Winfrey Show mengingatkan, “We have to fullfil women’s life and persuit of happiness. Just use your life.”
 Alangkah baiknya apabila kaum perempuan dan laki-laki saling menghormati dan melengkapi dalam membangun kehidupan yang sejahtera, bahagia, dan damai di muka bumi ini. Perempuan melakukan hal yang tidak bisa dilakukan oleh laki-laki dan laki-laki mengatasi hal yang tidak bisa diatasi oleh perempuan.  Tentu saja, semua hal itu dilakukan di bawah satu payung yang disebut saling menghormati dan menjaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar