LKKS



Senin, 25 Februari 2013

PRESTASI K3S

No
Prestasi Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S)
Kabupaten Kuningan Di Bawah Pimpinan
Hj. Utje Ch. Suganda, S.Sos     
Tahun
Pemberi Penghargaan
1
Melalui rintisan K3S Kabupaten Kuningan kini telah berdiri sentra pelayanan disabilitas tingkat Internasional yaitu SLBN Taruna Mandiri yang beralamat di Jl. Sampora Cilimus Kuningan
2004
Menteri Sosial Republik Indonesia
2
Penghargaan atas partisipasi K3S Kabupaten Kuningan dalam Pembuatan Film Dokumenter Pemberdayaan KUBE Penyandang Cacat di Kabupaten Kuningan
2004
Departemen Sosial Republik Indonesia
3
Suksesnya penyelenggaraan sebagai tuan rumah Sepak Bola Nasional Penyandang Cacat (Manurung Cup)
2005
Badan Pembina Olahraga Cacat (BPOC) Provinsi Jawa Barat
4
Penghargaan atas partisipasi K3S Kabupaten Kuningan dalam mendukung Siswa-siswi SLB se Kabupaten Kuningan menduduki peringkat empat dalam Pekan Olahraga Antar Pelajar Penyandang Cacat Tingkat Provinsi Jawa Barat di Bandung
2006
Himpunan Gugus Tugas Sekolah Luar Biasa se-Kabupaten Kuningan
5
Penghargaan kepada Ketua Umum K3S, Hj. Utje Ch.Suganda S.Sos,  sebagai Tokoh Peduli Lansia
2007
Lembaga Lanjut Usia (LLI) Kab. Kuningan
6
Penghargaan kepada K3S Kabupaten Kuningan yang telah mengeluarkan Media Informasi dan Komunikasi bernama Empati sebagai publikasi pembangunan kesejahteraan sosial di Kuningan
2008
Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FKPSM) se Wilayah III Cirebon
7
Penghargaan kepada K3S dan Komisi Pemberdayaan Penyandang Cacat (KPPC) Kab. Kuningan atas sinergitas dengan Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam penanganan masalah sosial
2008
Menteri Sosial Republik Indonesia
8
Penghargaan kepada Ketua Umum K3S, Hj. Utje Ch.Suganda S.Sos,  sebagai Tokoh Pembangunan Kesejahteraan Sosial Tingkat Kabupaten Kuningan
2009
Bupati Kuningan
9
Penghargaan kepada Ketua Umum K3S, Hj. Utje Ch.Suganda S.Sos,  sebagai Tokoh Peduli Pendidikan Luar Biasa
2009
Dosen & Mahasiswa D2 Jurusan Pendidikan Luar Biasa IPB Bogor
10
Manajer Band SLB Taruna Mandiri saat meraih Juara II Tingkat Nasional Lomba Band SLB se-Indonesia
2010
Menteri Pendidikan Republik Indonesia
11
Penghargaan atas partisipasi K3S Kabupaten Kuningan dalam membawa BPOC Kabupaten Kuningan menduduk peringkat II dalam Pekan Olahraga Penyandang Cacat Daerah tingkat Jawa Barat di Bandung
2010
Badan Pembina Olahraga Cacat (BPOC) Provinsi Jawa Barat
12
Penghargaan atas Program Rutin K3S melalui Kawin & Isbat Nikah Massal bagi Masyarakat Kuningan penyandang masalah kesejahteraan sosial  yang telah menikah tetapi belum tercatat di Kantor Urusan Agama.
2010
Kantor Kementerian Agama Kab. Kuningan
13
Penghargaan kepada Ketua Umum K3S, Hj. Utje Ch.Suganda S.Sos,  sebagai Tokoh Lansia yang Peduli dan Perhatian Terhadap Para Lansia di Jawa Barat
2010
Gubernur Jawa Barat
14
Penghargaan kepada Majalah Empati (Media Komunikasi & Informasi K3S Kabupaten Kuningan) sebagai media cetak yang konsisten berbahasa sunda
2010
Rektor Unpad, Majalah Mangle & Ketua Dewan Pers
15
Penghargaan atas partisipasi K3S Kabupaten Kuningan dalam 13th Special Olympics World Summer Games
2011
Duta Besar RI untuk Republik Yunasni
16
Ketua Umum K3S, Hj. Utje Ch.Suganda S.Sos,  mendapat penghargaan sebagai Tokoh Pemerhati dan Peduli Prestasi Anak dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN) Tingkat Provinsi Jawa Barat
2011
Gubernur Jawa Barat
17
Ketua Umum K3S, Hj. Utje Ch.Suganda S.Sos,  mendapat penghargaan sebagai Tokoh Penggerak Home Industri Kuliner Tape Ketan
2012
Women International Club (WIC)
18
Ketua KUBE FM Karya Mandiri yang menjadi binaan usaha K3S Kab Kuningan mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai Kyai Peduli Anak dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional Tingkat Jawa Barat
2012
Gubernur Jawa Barat
19
Ketua Umum K3S, Hj. Utje Ch.Suganda S.Sos, mendapat penghargaan Kartini Award dalam hal Emansipasi Wanita dan Pemberdayaan Perempuan di Kabupaten Kuningan
2012
Media Massa Jawa Pos Group melalui Radar Cirebon
20
Melalui salah satu program K3S dalam pemberdayaan anak berkebutuhan khusus Kabupaten Kuningan mendapat penghargaan sebagai Kabupaten Inklusif Tingkat Nasional
2012
Kementerian Pendidikan Nasional
21
Atas kepeduliannya terhadap dunia sosial dan tokoh paling berpengaruh di wilayah Ciayumajakuning Ketua K3S Kab. Kuningan meraih penghargaan Progressive Leader Award sebagai Perempuan Peduli Sosial.
2013
Media Cetak Harian “Rakyat Cirebon


Senin, 04 Februari 2013

Citra Diri Wanita

Perempuan, sebagaimana orang menyebutnya, adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sepadan dengan laki-laki. Pada dasarnya, perempuan dan laki-laki memiliki beberapa perbedaan mencolok yang membuat mereka dinamakan “perempuan dan laki-laki”.
Kaum lelaki lebih menggunakan nalar dan logika dalam berpikir dan mengatasi masalah. Kaum perempuan lebih menggunakan perasaan dan emosinya ketika mengadapi masalah. Dalam paradigma masyarakat, kaum perempuan selalu identik dengan “kelemahlembutan” dan “ketidakberdayaan”.  Dua steriotipe itu mungkin membuat sebagian lelaki kurang menyadari potensi perempuan dan memperlakukan kaum perempuan dengan kurang tepat.
Banyak kejadian memilukan, antara lain, lelaki melarang perempuan berkarya, memiliki kegiatan di luar rumah, bekerja produktif di luar rumah, dan memiliki kehidupan sendiri. Yang tidak kalah penting, larangan meraih mimpi-mimpinya. Memang, tidak ada seorang pun yang dapat mengubah cara berpikir dan cara sebagian lelaki yang seperti itu. Yang bisa dilakukan perempuan adalah mengubah cara berpikir mereka dalam memandang citra diri sendiri.
Ada banyak kasus di muka bumi ini yang mengindikasikan minimnya seorang perempuan menilai diri sendiri. Sebagian perempuan pasrah dengan rela bekerja setiap hari di dapur, mengurus anak, dan berdiam diri di rumah. Sebagian lagi menjadi “kupu-kupu malam” sehingga menghasilkan kasus-kasus seperti aborsi, HIV/AIDS, penyakit kelamin, dan hamil di luar nikah.
Dalam perkataan lain, perempuan bukanlah “sekadar alat” atau instrumen  untuk kebahagiaan atau kesempurnaan orang lain. Sebaliknya perempuan adalah suatu tujuan, suatu agen bernalar yang harga dirinya ada dalam kemampuannya untuk menentukan nasib sendiri.
Menjadi seorang perempuan yang notabene dianggap lemah dan tidak berdaya bukanlah halangan bagi perempuan untuk berpikir besar. Perempuan adalah sebuah pribadi. Sebuah kehidupan yang setara dengan kaum mana pun. Kaum perempuan hanya perlu berpikir lebih besar, menggunakan nalarnya serta berani out of the box. Oprah Winfrey dalam salah satu episode The Oprah Winfrey Show mengingatkan, “We have to fullfil women’s life and persuit of happiness. Just use your life.”
 Alangkah baiknya apabila kaum perempuan dan laki-laki saling menghormati dan melengkapi dalam membangun kehidupan yang sejahtera, bahagia, dan damai di muka bumi ini. Perempuan melakukan hal yang tidak bisa dilakukan oleh laki-laki dan laki-laki mengatasi hal yang tidak bisa diatasi oleh perempuan.  Tentu saja, semua hal itu dilakukan di bawah satu payung yang disebut saling menghormati dan menjaga.



Inspirasi Wanita

Gambaran emansipasi wanita, sejatinya bukanlah untuk membuat bertekuk letut kaum pria melalui senjata semacam kerlingan. Bukan mengumbar berbagai tuntutan hak secara membabi buta yang bisa membutakan mata hati kaum pria. Bukan pula untuk meraih hak persamaan yang kerap didengang-dengungkan sebagai gerakan “woman libs” atau gerakan keadilan gender hasil produk dunia barat. Tetapi aktualisasi emansipasi wanita kini adalah bagaimana agar kehadirannya mampu pula menghasilkan konsep-konsep jitu dan realistis di pelbagai aspek kehidupan masyarakat. Bukan ikut tandem kepada pria sukses dan berkepribadian. Apalagi dengan cara mengumbar aibnya sendiri.
Memang benar, inspirasi yang dibangkitkan para pejuang wanita itu ibarat api yang membara dalam sekam. Terus menerus berkobar, memancarkan cahaya dan citra diri kaum wanoja. Sudah tidak aneh lagi, setiap organisasi mempunyai departemen atau seksi khusus yang menampung aspirasi kaum wanita, sebagai salah satu wahana untuk mengembangkan kemandiriannya. Masalahnya terpulang pada kaum wanita sendiri, mampukah memanfaatkan setiap peluang yang terkuak lebar itu seoptimal mungkin. Seberapa jauh mampu membekali diri, baik secara fisik, mental, sosial, dan intelektualnya untuk berpacu dengan setiap tantangan yang dihadapinya. Bukan dengan cara fitnah sini, hujat sana.
Kita tak perlu menutup mata bahwa kesadaran akan hak dan kewajiban wanita mulai tumbuh subur. Bangkit secara pasti, menuai citra dirinya sebagai “tiang negara”. Kondisi ini dimungkinkan oleh semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan pengetahuannya. Ini berarti pula modal dasar untuk mengembangkan kemandirian sesungguhnya telah ada. Oleh karena itu, ia harus memiliki pilihan profesi yang jelas dalam andilnya terhadap pembangunan. Bahkan harus terpanggil pula untuk meleburkan diri dalam pengabdian bagi saudara sekaumnya yang bernasib kurang beruntung. Bukan malah mencari untung untuk beraji-mumpung pada suami orang yang sedang beruntung.
Padahal budaya kita telah bergulir. Tidak lagi memandang wanita sebagai makhluk yang harus dijajah atau dijadikan sangkar madu. Namun telah memberi tempat terhormat pada kedudukannya. Bahkan menghargai sepenuhnya peranan wanita dan ibu yang bersifat kodrati. Penghormatan seperti ini, memang bukan berarti harus mengurangi tanggung jawab kaum pria dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat. Tapi justru sebagai dampak kemajuan sekaligus buah pembangunan.
Modernisasi, jelas, membawa dampak nyata bagi kaum wanita. Memberikan konsekuensi semakin beratnya tanggung jawab yang harus dipikul. Di satu sisi tetap harus membina kehidupan rumah tangga sebagai tanggung jawabnya yang terpenting. Namun di sisi lain dituntut peran nyata dan komitmennya dalam mendorong kemajuan.
Boleh saja kecantikan, pesona eksotik, dan kerlingan diekspresikan demi menggapai tujuan. Namun harus tetap berada pada koridor moral dan nilai budaya bangsa yang sangat dijunjung dan diagungkan. Artinya jangan sampai dijadikan senjata pamungkas dalam merebut harta, posisi, hak dan kekuasaan. Sebab senjata wanita saat ini, sekali lagi, adalah kematangan konsepnya, terjaga kualitas intelektualnya, jembar cakrawala pengetahuannya, berjiwa sosial, idealis, adil, tak gampang dirayu dan tak suka merayu, serta kepribadiannya memancarkan cahaya dan citra diri wanita Indonesia yang lembut, penuh kharisma, dan tenggang rasa.


Kecantikan Wanita

Setiap kaum hawa pasti selalu mendamba kecantikan dan akan berusaha untuk menggapainya, bahkan mereka rela berkorban melakukan segalanya demi mengubah dirinya dengan kecantikan imitasi yang sebenarnya hanyalah bersifat sementara dan dapat hilang dalam sekejap. Tetapi tahukah Anda kecantikan yang sesungguhnya? Kecantikan hakiki adalah kecantikan akan kepribadiaan, baik yang terpancar dari hati, pemikiran, maupun tingkah polah yang mencerminkan keanggunan seorang wanita. Inilah yang disebut dengan inner beauty yang tentunya dapat menambah kecantikan luar seorang wanita. Sedangkan mereka yang cantik luarnya tetapi kurang memiliki inner beauty, maka akan terhapuslah kecantikan luarnya tersebut yang merupakan anugerah baginya. Sering kita temui dalam kehidupan ini, seorang wanita yang tak begitu cantik parasnya tetapi memiliki keindahan akhlak serta kepribadiaan yang dimilikinya akan lebih berkesan manis bila dibandingkan dengan wanita yang cantik parasnya tetapi tak baik akhlak serta pribadinya.
Sehingga inner beauty paling utama dimiliki setiap wanita karena dapat memancarkan aura yang akan membuat wanita tersebut disukai dan selalu dinanti kehadirannya. Wanita dengan inner beauty dapat memberikan kesejukan dan kenyamanan bagi setiap yang berteman dengannya, namun dirinya pun tetap berpegang teguh pada apa yang menjadi prinsipnya sehingga ia tak dapat terbawa oleh pergaulan yang dapat menjerumuskannya kedalam masa depan yang kelam dan tak diinginkan oleh siapapun.
Jika yang Anda cari adalah daya tarik, maka sebenarnya yang paling penting untuk diubah adalah pikiran Anda. Untuk menjadi menarik tidaklah harus cantik secara fisik. Orang dengan wajah biasa pun sebenarnya bisa menjadi pribadi yang menawan asalkan kita tahu rahasia untuk memunculkan inner beauty dan karisma sehingga muncul daya tarik alami. Cobalah perhatikan orang di sekitar kita, ada beberapa orang dengan wajah biasa saja, namun dia tampak menarik dan banyak orang yang sayang kepadanya.
Lalu bagaimanakah pandangan seseorang tentang inner beauty ini? Inner beauty memiliki makna yang dalam dan pemahaman luas, namun kita dapat mengartikan bahwa wanita yang memiliki inner beauty di antaranya adalah wanita yang mempunyai intelegensi dan prestasi yang dapat memberikan maanfaat bagi dirinya serta orang lain, memiliki keindahan akhlak dan menjadikan hatinya seluas samudera yang takkan pernah goyah dengan segala hal yang terjadi pada dirinya walau pedih ia rasakan, murah senyum dan rendah hati, suka menolong, serta sifat-sifat baik lain yang membentuk kepribadian yang memesona. Untuk itu, inner beauty akan terpancar dengan sendirinya apabila ia selalu berupaya untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi sekitarnya dan memberikan kebahagiaan terutama untuk kerabat yang ia sayangi. Pasalnya, inner beauty itu sendiri akan nampak tatkala dirinya berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya , yang semuanya berasal dari hati dan pikirannya yang terealisasikan dalam segala tindakan seperti apa yang diucapkannya dan segala hal yang ia lakukan.
Dengan demikian, sangatlah perlu untuk menata hati ini dengan selalu berprasangka baik dan berpikir positif serta melakukan segala hal semata-mata dilandasi rasa tulus ikhlas tanpa mengharapkan apapun jua. Karenanya percantiklah dirimu dengan keindahan lahir dan batin, dengan selalu berpenampilan indah dan sederhana sehingga nampak sedap dipandang, rajin beribadah mendekatkan diri kepada-Nya, membuka wawasan dan tabir pengetahuan dengan membaca buku ataupun melakukan berbagai upaya lainnya, menjadikan pengalaman dan selalu belajar serta mengambil makna dari setiap peristiwa dan selalu berintrospeksi juga berusaha untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.