Perempuan, sebagaimana orang menyebutnya,
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sepadan dengan laki-laki. Pada dasarnya,
perempuan dan laki-laki memiliki beberapa perbedaan mencolok yang membuat
mereka dinamakan “perempuan dan laki-laki”.
Kaum lelaki lebih menggunakan nalar dan logika
dalam berpikir dan mengatasi masalah. Kaum perempuan lebih menggunakan perasaan
dan emosinya ketika mengadapi masalah. Dalam paradigma masyarakat, kaum
perempuan selalu identik dengan “kelemahlembutan” dan “ketidakberdayaan”. Dua steriotipe itu mungkin membuat sebagian
lelaki kurang menyadari potensi perempuan dan memperlakukan kaum perempuan
dengan kurang tepat.
Banyak kejadian memilukan, antara lain, lelaki
melarang perempuan berkarya, memiliki kegiatan di luar rumah, bekerja produktif
di luar rumah, dan memiliki kehidupan sendiri. Yang tidak kalah penting,
larangan meraih mimpi-mimpinya. Memang, tidak ada seorang pun yang dapat
mengubah cara berpikir dan cara sebagian lelaki yang seperti itu. Yang bisa
dilakukan perempuan adalah mengubah cara berpikir mereka dalam memandang citra
diri sendiri.
Ada banyak kasus di muka bumi ini yang
mengindikasikan minimnya seorang perempuan menilai diri sendiri. Sebagian
perempuan pasrah dengan rela bekerja setiap hari di dapur, mengurus anak, dan
berdiam diri di rumah. Sebagian lagi menjadi “kupu-kupu malam” sehingga
menghasilkan kasus-kasus seperti aborsi, HIV/AIDS, penyakit kelamin, dan hamil
di luar nikah.
Dalam perkataan lain, perempuan bukanlah
“sekadar alat” atau instrumen untuk kebahagiaan atau kesempurnaan orang
lain. Sebaliknya perempuan adalah suatu tujuan, suatu agen bernalar yang harga
dirinya ada dalam kemampuannya untuk menentukan nasib sendiri.
Menjadi seorang perempuan yang notabene dianggap lemah dan tidak
berdaya bukanlah halangan bagi perempuan untuk berpikir besar. Perempuan adalah
sebuah pribadi. Sebuah kehidupan yang setara dengan kaum mana pun. Kaum
perempuan hanya perlu berpikir lebih besar, menggunakan nalarnya serta berani out
of the box. Oprah Winfrey dalam salah satu episode The Oprah Winfrey
Show mengingatkan, “We have to fullfil women’s life and persuit of
happiness. Just use your life.”
Alangkah
baiknya apabila kaum perempuan dan laki-laki saling menghormati dan melengkapi
dalam membangun kehidupan yang sejahtera, bahagia, dan damai di muka bumi ini.
Perempuan melakukan hal yang tidak bisa dilakukan oleh laki-laki dan laki-laki
mengatasi hal yang tidak bisa diatasi oleh perempuan. Tentu saja, semua
hal itu dilakukan di bawah satu payung yang disebut saling menghormati dan
menjaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar