LKKS



Kamis, 30 Oktober 2014

LLI GULIRKAN PROGRAM BENAH USAHA LANSIA




Kiprah Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) Kabupaten Kuningan mulai menunjukkan geliatnya, bekerjasama dengan Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial, Kamis (30/10/2014) bertempat di Kantor LKKS, LLI menyalurkan bantuan dana dari program Benah Usaha Lansia bagi 10 orang pelaku usaha kecil sebagai bentuk perhatian bagi pengembangan usaha, selain itu LLI juga menghadirkan nara sumber untuk memberikan motivasi kewirausahaan lansia.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua LLI Kabupaten Kuningan Drs. H. Sobana, Sekretaris LLI Dra. Hj. Tuti Rusilawati, MM, Sekretaris LKKS Wibawa Gumbira, S.Sos, M.Pd, serta Kasie Industri Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan Drs. Suparman selaku Nara Sumber.
“Tujuan dari penyaluran dana ini adalah untuk memberdayakan para lansia dalam benah usaha, terutama para pelaku usaha yang memiliki kemampuan terbatas,” ujar Ketua LLI Drs. H. Sobana.
Beliau menuturkan, tiap tahunnya ada program benah usaha yang peruntukannya bagi para pelaku usaha kecil, “Dana sebesar Rp 500 ribu untuk setiap orangnya disalurkan secara langsung dan tidak ada pemotongan, diharapkan dana tersebut dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien sehingga mampu mendongkrak penghasilan para pelaku usaha. Kemudian buat administrasi serta laporan dan serahkan ke kantor LKKS, pengelolaan ini penting dilakukan sehingga mendapatkan hasil yang bermanfaat bagi penegmbangan usaha.”
Dalam kesempatan tersebut juga diadakan dialog antara para pelaku usaha dengan nara sumber dari dialog yang cukup hangat tersebut muncul beberapa permasalahan dalam menjalankan usahanya.
Ibu Anah (64) telah menjalani usaha berjualan sorabi selama 13 tahun, awal-awal usahanya tersebut berjalan lancar sehingga omsetnya mampu untuk membiayai kehidupan keluarganya namun makin kesini banyak saingan usaha yang sama sehingga penghasilannya semakin berkurang, “Saya bingung bagaimana cara meningkatkan penghasilan dari usaha berjualan sorabi, saya tidak tahu bagaimana cara pemasaran yang baik,” paparnya.
Seperti halnya Ibu Anah, Ibu Elis (54) berjualan baso memiliki permasalahan dalam meningkatkan penjualan usaha basonya terutama dalam pemasarannya. Dari beberapa permasalahan terkait usaha yang disampaikan beberapa pelaku usaha banyak para pelaku usaha memiliki permasalahan dalam pemasaran sehingga penghasilan usaha tidak bertambah bahkan cenderung penghasilannya terus menurun. *** Beben.

Senin, 27 Oktober 2014

MUSLIMAT NU SOSIALISASIKAN PENANGGULANGAN BAHAYA NARKOBA dan HIV/AIDS



Bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan Aid (KPA) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kuningan, Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Kuningan menggelar sosialisasi penanggulangan bahaya narkoba dan HIV/AID serta tes darah HIV gratis di 32 Kecamatan se-Kabupaten Kuningan. Kegiatan tersebut juga merupakan gebyar menyambut tahun baru 1436 Hijriah.
Senin (27/10/2014) di Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum menjadi lokasi pertama kegiatan sosialisasi, hadir Bupati Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda, S.Sos, M.A.P., selaku penasihat PC Muslimat NU Kabupaten Kuningan, Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Kuningan Dra. Hj. Tuti Rusilawati, MM, Sekretaris Dra. Hj. Juju Ajat, M.Pd, serta jajaran Muslimat NU.
Bupati Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda, S.Sos, M.A.P.,mengatakan, peringatan tahun baru hijrian tentunya jangan hanya sekedar retorika belaka, namun harus kita jadikan sebagai wahana evaluasi bagi kita untuk terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, baik dalam hal ibadah, akhlak, muamalah, dakwah, qiyadah (kepemimpinan) maupun yang berkenaan dengan pembinaan umat.
“Kita tingkatkan syiar islam, nanjeurkeun agama islam mempererat tali silaturahmi sesama umat muslim, semakin cinta kepada Rosul Nabi Muhammmad SAW dan selalu mengamalkan sunah-sunah rosul untuk lebih memantapkan keimanan dan ketaqwaan,” ajaknya.
Lebih lanjut, Beliau menuturkan, gebyar menyambut tahun baru 1436 H PC Muslimat NU Kabupaten Kuningan kali ini diisi dengan kegiatan sosialisasi penanggulangan bahaya narkoba dan HIV/AID. “Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana silaturahmi keluarga besar muslimat NU bersama komponen masyarakat sebagai mitra dalam pembangunan, dan juga untuk mengevaluasi sejauhmana kontribusi muslimat NU kepada anggota dan masyarakat di lingkungannya, serta memperkokoh aqidah ahlul sunah wal jamaah, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.”
Selain itu juga Bupati mengatakan, bahaya narkoba dan HIV/AID adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu pihak saja karena bahaya narkoba HIV/AIDS bukan masalah individu namun masalah semua orang. “Mencari solusi yang tepat adalah sangat penting untuk bekerja sama dalam rangka melindungi anak dari bahaya narkoba dan HIV/AIDS,” ujarnya.
Beliau menambahkan, sebagai seorang ibu kita perlu pengetahuan tentang narkoba dan HIV/AIDS agar kita bisa memberikan pemahaman pada anak-anak tentang bahaya narkoba, HIV/AIDS serta konsekuensi negatif yang akan diterima. “Sikap dan pola asuh orang tua memegang peranan penting dalam mencegah anak-anak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Ciptakan komunikasi yang baik, ciptakan lingkungan yang lebih baik dirumah serta berikan informasi, strategi dan kemampuan untuk mencegah mereka dari bahaya narkoba HIV/AIDS.” (beben)

Minggu, 12 Oktober 2014

LKKS Kucurkan Dana Rutilahu dan Modal Usaha Bagi Kube FM




Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial  (LKKS) Kuningan atau dulu yang dikenal dengan K3S merupakan pilar organisasi sosial masyarakat dan mitra kerja pemerintah daerah dalam bidang pembangunan sosial, juga memiliki mitra kerja sampai di level grassroot.
LKKS berperan dalam mengelaborasi dan membangun sinergi dengan segenap unsur pemerintah, masyarakat sipil dan stakeholder lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia melalui upaya koordinasi dan advokasi kebijakan dan program, baik yang bernuansa rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial maupun perlindungan sosial guna mewujudkan masyarakat kuningan yang mandiri, agamis dan sejahtera sesuai dengan visi pemerintah kabupaten kuningan.
Dalam upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan telah menggulirkan program stimulan rumah tidak layak huni baik melalui Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja ataupun Bagian Kesra Setda dengan tujuan mengarahkan agar pembangunan kesejahteraan sosial senantiasa selalu bertumpu pada penguatan jati diri bangsa, yakni sifat gotong royong, kesetiakawanan sosial dan semangat keperintisan serta kepahlawanan. Program ini terus dikembangkan, tidak hanya dalam arti normatif dan seremonial, melainkan dalam bentuk aksi nyata, keteladanan dan sosialisasi masif di segenap lapisan masyarakat.
“Sejak tahun 2005 LKKS telah mendukung program Pemerintah Daerah melalui program stimulan rumah tidak layak huni dan stimulan modal usaha bagi kelompok usaha bersama fakir miskin (Kube FM) meskipun dengan kuantitas sasaran yang terbatas, tetapi melalui program ini diharapkan dapat mengurangi jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial di Kabupaten Kuningan, terutama yang terlewat atau tidak terdata oleh SKPD terkait,” terang Wakil Ketua LKKS Kabupaten Kuningan DR. H. Dian Rahmat Yanuar, M.Si. saat menyerahkan bantuan bantuan rutilahu dan Kube FM. Senin (13/10/2014) di kantor LKKS jalan Pramuka no. 53 Purwawinangun Kuningan. Ikut menghadiri Sekretaris LKKS Wibawa Gumbira, S.Sos, M.Pd., Bendahara LKKS Drs. H. Sobana.
Menurutnya, tahun 2014 ini LKKS Kuningan akan menggulirkan program bantuan di atas bagi 5 (lima) orang warga buat perbaikan rutilahu dan 5 (lima) Kube FM diantaranya penerima rutilahu Karmah Desa Jatimulya Kecamatan Cidahu, Kodir Sutiana Desa Cikadu Kecamatan Nusaherang, Aep Saepudin Desa Gandasoli Kecamatan Kramatmulya, Jenal Abidin Desa Gidahu Kecamatan Pasawahan, Serta Bukro Desa Randobawagirang Kecamtan Mandirancan sementara untuk bantuan Kube FM diantaranya Dedi Irawan Desa Cikadu untuk usaha bengkel, Epik Desa Cipari untuk usaha warung, Iwan Normansyah Desa Jambar untuk usaha Baso, Jumsih Desa Randobawa untuk usaha warung, serta Toto Desa Cibeureum untuk usaha gorengan.