LKKS



Senin, 29 Desember 2014

BUPATI TINJAU KORBAN KEBAKARAN




Musibah kebakaran rumah yang terjadi di dusun Karang Baru Rt/Rw 02/03 Desa Cipedes kecamtana Ciniru mendapat perhatian khusus dari Bupati Kuningan Hj. Utje Ch suganda dengan langsung mendatangi lokasi kejadian, dimana terdapat 2 rumah yang mengalami musibah kebakaran pada Senin (29/12) didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin,Camat Ciniru, kapolsek Ciniru, Babinsa C Kepala Bagian Umum Setda Kab. Kuningan U Kusmana .
Kebakaran yang terjadi pada hari Minggu (28/12)  pada pukul 14.30 tersebut mengakibatkan  2 buah unit  rumah  mengalami  rusak berat  dan meludeskan hampir seluruh perabotan yang ada di dalam rumah. Menurut Kepala Badan penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Kuningan penyebab kebakaran sampi saat masih diselidiki kerugian tidaksir  sebesar jutaan rupiah dan tidak ada korban jiwa.
Sementara itu Bupati Kuningan meminta kepada seluruh masyarakat yang hadir untuk hati-hati terutama ketika meninggalkan rumah “ perikasa kembali sambungan-sambungan listrik, jangan terlalu banyak sambungan listrik dan juga usahakan pakai kabel yang bagus selain itu juga musim sekarang ini adalah musim penghujan kita harus terus waspada karenabanyak sekali bencana longsor yang terjadi” kata Bupati kuningan.
Pada saat itu juga diserahkan bantuan kepada korban bencana yang diserahkan langsung oleh Bupati Kuningan, Bantuan tersebut berupa Peralatan Dapur, Pakian, Sembako, selimut dan tikar ---Yohanes---

Senin, 10 November 2014

“K3S Berubah Nama Menjadi LKKS”



Sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia nomor 184 tahun 2011 tentang Lembaga Kesejahteraan Sosial dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 10 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dimana penyelenggaraan kesejahteraan sosial bukan hanya kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah melainkan juga kewajiban dan tanggung jawab masyarakat. Masyarakat memiliki kesempatan yang luas dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, dengan cara mendirikan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS).
Untuk efektif dan efisien pembinaan terhadap Lembaga Kesejahteraan Sosial yang beraneka ragam diperlukan Lembaga Koordinasi yang akan mengkoordinasikan dan juga mengawasi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan. berdasarkan hal-hal tersebut di atas dibentuk Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial yang ditetapkan dalam Keputusan Bupati Kuningan.
Memperhatikan laporan hasil Musyawarah Daerah tentang Pembentukan Lembaga Kesejahteraan Sosial Kabupaten Kuningan beserta Susunan Kepengurusannya tanggal 17 Pebruari 2014 yang diikuti oleh seluruh pengurus K3S periode 2009-2014, Forum Panti (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan dan Forum Kasie Kesra Kecamatan, maka merujuk dari hasil Musda tersebut Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Bagian Kesra Setda Kabupaten Kuningan Membentuk Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) sebagai pengganti Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S). Dan selanjutnya mengukuhkan Pengurus LKKS Kabupaten Kuningan Periode Tahun 2014-2019 dengan komposisi dan personalia di mana Ketua Umum LKKS Kabupaten Kuningan dijabat kembali oleh Hj. Utje Ch. Suganda, S.Sos., MAP.
Pengurus LKKS Kabupaten Kuningan mempunyai tugas pelayanan dan penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kabupaten Kuningan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Pengurus mempunyai uraian tugas:
1.       Mengkoordinasikan LKS/Orsos
2.       Membina LKS/Orsos
3.       Mengembangkan model pelayanan kesejahteraan sosial,
4.       Menyelenggarakan forum komunikasi dan konsultasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial dan
5.       Melakukan advokasi sosial dan advokasi anggaran terhadap Lembaga Kesejahteraan Sosial/Organisasi Sosial.
Semoga LKKS Kabupaten Kuningan periode 2014-2019 di bawah pimpinan Hj. Utje Ch. Suganda S.Sos., MAP bisa semakin eksis dan berkualitas dalam memberdayakan penyandang masalah kesejahteraan sosial di Kabupaten Kuningan. Amin. (Goems)

Kamis, 30 Oktober 2014

LLI GULIRKAN PROGRAM BENAH USAHA LANSIA




Kiprah Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) Kabupaten Kuningan mulai menunjukkan geliatnya, bekerjasama dengan Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial, Kamis (30/10/2014) bertempat di Kantor LKKS, LLI menyalurkan bantuan dana dari program Benah Usaha Lansia bagi 10 orang pelaku usaha kecil sebagai bentuk perhatian bagi pengembangan usaha, selain itu LLI juga menghadirkan nara sumber untuk memberikan motivasi kewirausahaan lansia.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua LLI Kabupaten Kuningan Drs. H. Sobana, Sekretaris LLI Dra. Hj. Tuti Rusilawati, MM, Sekretaris LKKS Wibawa Gumbira, S.Sos, M.Pd, serta Kasie Industri Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan Drs. Suparman selaku Nara Sumber.
“Tujuan dari penyaluran dana ini adalah untuk memberdayakan para lansia dalam benah usaha, terutama para pelaku usaha yang memiliki kemampuan terbatas,” ujar Ketua LLI Drs. H. Sobana.
Beliau menuturkan, tiap tahunnya ada program benah usaha yang peruntukannya bagi para pelaku usaha kecil, “Dana sebesar Rp 500 ribu untuk setiap orangnya disalurkan secara langsung dan tidak ada pemotongan, diharapkan dana tersebut dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien sehingga mampu mendongkrak penghasilan para pelaku usaha. Kemudian buat administrasi serta laporan dan serahkan ke kantor LKKS, pengelolaan ini penting dilakukan sehingga mendapatkan hasil yang bermanfaat bagi penegmbangan usaha.”
Dalam kesempatan tersebut juga diadakan dialog antara para pelaku usaha dengan nara sumber dari dialog yang cukup hangat tersebut muncul beberapa permasalahan dalam menjalankan usahanya.
Ibu Anah (64) telah menjalani usaha berjualan sorabi selama 13 tahun, awal-awal usahanya tersebut berjalan lancar sehingga omsetnya mampu untuk membiayai kehidupan keluarganya namun makin kesini banyak saingan usaha yang sama sehingga penghasilannya semakin berkurang, “Saya bingung bagaimana cara meningkatkan penghasilan dari usaha berjualan sorabi, saya tidak tahu bagaimana cara pemasaran yang baik,” paparnya.
Seperti halnya Ibu Anah, Ibu Elis (54) berjualan baso memiliki permasalahan dalam meningkatkan penjualan usaha basonya terutama dalam pemasarannya. Dari beberapa permasalahan terkait usaha yang disampaikan beberapa pelaku usaha banyak para pelaku usaha memiliki permasalahan dalam pemasaran sehingga penghasilan usaha tidak bertambah bahkan cenderung penghasilannya terus menurun. *** Beben.

Senin, 27 Oktober 2014

MUSLIMAT NU SOSIALISASIKAN PENANGGULANGAN BAHAYA NARKOBA dan HIV/AIDS



Bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan Aid (KPA) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kuningan, Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Kuningan menggelar sosialisasi penanggulangan bahaya narkoba dan HIV/AID serta tes darah HIV gratis di 32 Kecamatan se-Kabupaten Kuningan. Kegiatan tersebut juga merupakan gebyar menyambut tahun baru 1436 Hijriah.
Senin (27/10/2014) di Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum menjadi lokasi pertama kegiatan sosialisasi, hadir Bupati Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda, S.Sos, M.A.P., selaku penasihat PC Muslimat NU Kabupaten Kuningan, Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Kuningan Dra. Hj. Tuti Rusilawati, MM, Sekretaris Dra. Hj. Juju Ajat, M.Pd, serta jajaran Muslimat NU.
Bupati Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda, S.Sos, M.A.P.,mengatakan, peringatan tahun baru hijrian tentunya jangan hanya sekedar retorika belaka, namun harus kita jadikan sebagai wahana evaluasi bagi kita untuk terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, baik dalam hal ibadah, akhlak, muamalah, dakwah, qiyadah (kepemimpinan) maupun yang berkenaan dengan pembinaan umat.
“Kita tingkatkan syiar islam, nanjeurkeun agama islam mempererat tali silaturahmi sesama umat muslim, semakin cinta kepada Rosul Nabi Muhammmad SAW dan selalu mengamalkan sunah-sunah rosul untuk lebih memantapkan keimanan dan ketaqwaan,” ajaknya.
Lebih lanjut, Beliau menuturkan, gebyar menyambut tahun baru 1436 H PC Muslimat NU Kabupaten Kuningan kali ini diisi dengan kegiatan sosialisasi penanggulangan bahaya narkoba dan HIV/AID. “Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana silaturahmi keluarga besar muslimat NU bersama komponen masyarakat sebagai mitra dalam pembangunan, dan juga untuk mengevaluasi sejauhmana kontribusi muslimat NU kepada anggota dan masyarakat di lingkungannya, serta memperkokoh aqidah ahlul sunah wal jamaah, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.”
Selain itu juga Bupati mengatakan, bahaya narkoba dan HIV/AID adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu pihak saja karena bahaya narkoba HIV/AIDS bukan masalah individu namun masalah semua orang. “Mencari solusi yang tepat adalah sangat penting untuk bekerja sama dalam rangka melindungi anak dari bahaya narkoba dan HIV/AIDS,” ujarnya.
Beliau menambahkan, sebagai seorang ibu kita perlu pengetahuan tentang narkoba dan HIV/AIDS agar kita bisa memberikan pemahaman pada anak-anak tentang bahaya narkoba, HIV/AIDS serta konsekuensi negatif yang akan diterima. “Sikap dan pola asuh orang tua memegang peranan penting dalam mencegah anak-anak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Ciptakan komunikasi yang baik, ciptakan lingkungan yang lebih baik dirumah serta berikan informasi, strategi dan kemampuan untuk mencegah mereka dari bahaya narkoba HIV/AIDS.” (beben)